Pelemahan lebih banyak dipengaruhi oleh pergerakan Wall Street yang pada dini hari tadi ditutup memerah. Pada pukul 16.00, IHSG ditutup melemah 31,68 poin atau 0,6 persen di posisi 5.188,11.
Volume perdagangan mencapai 6,09 miliar lot saham senilai Rp 4,43 triliun. Sebanyak 86 saham ditutup menguat, 229 saham melemah dan 78 saham stagnan.
Saham-saham yang memberikan turnover negatif terbesar bagi pemegang saham adalah BBRI (Rp 10.650), SSMS (Rp 1.390), AALI (Rp 23.150), INCO (Rp 3.870), dan APLN (Rp 334). Sementara itu, saham-saham yang memberikan turnover positif terbesar adalah PNLF (Rp 292), ADRO (Rp 1.270), PWON (Rp 427), SMRA (Rp 1.310), dan PTBA (Rp 13.375).
Satu-satunya indeks sektoral yang menguat adalah infrastruktur, yakni 0,33 persen. Selebihnya, indeks sektoral bergerak melemah, yaitu agribisnis (-1,11 persen), pertambangan (-0,48 persen), industri dasar (-1,38 persen), aneka industri (-1,14 persen), konsumer (-1,37 persen), properti (-0,59 persen), keuangan (-0,38 persen), perdagangan (-0,46 persen) dan manufaktur(-1,31 persen).
Sebagian besar pasar finansial di Asia Pasifik memerah pada sore hari ini. Investor menilai indeks manufaktur China per September tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal itu membuat perekonomian China terus menjadi perhatian.
Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup melemah 0,49 persen atau 118,42 poin di level 23.837,07. Demikian juga dengan bursa Seoul yang melemah 0,51 persen atau 10,36 poin menjadi 2.028,91.
Namun demikian, bursa Shanghai menguat 0,87 menjadi 2.309,72 dan bursa Sydney ikut menguat 0,98 persen atau 52,7 poin di posisi 5,415.7. Sementara itu, bursa Tokyo tutup karena hari libur nasional.