Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WTO Revisi Proyeksi Pertumbuhan Perdagangan Dunia

Kompas.com - 24/09/2014, 13:49 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JENEWA, KOMPAS.com - Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menyatakan, perdagangan barang global akan tumbuh lebih rendah dibandingkan yang diharapkan tahun ini dan tahun mendatang. Oleh karena itu, badan PBB tersebut memutuskan memangkas proyeksi pertumbuhan perdagangan dunia tahun 2014.

WTO melaporkan, faktor seperti konflik regional dan wabah Ebola menempatkan pertumbuhan pada posisi yang berisiko. Perdagangan barang pada tahun ini dipatok tumbuh 3,1 persen dibandingkan proyeksi WTO pada April lalu sebesar 4,7 persen.

"(Pemangkasan proyeksi ini disebabkan) pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) lebih lemah dari yang diprediksikan dan terhambatnya permintaan impor pada paruh pertama tahun 2014," tulis WTO dalam pernyataannya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (24/9/2014).

Adapun perdagangan global pada tahun 2015 diproyeksikan tumbuh 4 persen dibandingkan 5,3 persen dalam prediksi sebelumnya. Target ini jauh di bawah rata-rata 20 tahun sebesar 5,3 persen. Ini disebabkan masih adanya risiko tensi geopolitik, konflik regional, dan krisis kesehatan akibat wabah Ebola.

Sebelumnya, para ekonom WTO melihat kemungkinan kembalinya kondisi perdagangan yang kuat setelah pelemahan selama 2 tahun. Namun, yang terjadi adalah stagnasi pada awal tahun 2014 lantaran jatuhnya kinerja impor di negara berkembang, cuaca buruk di AS, dan peningkatan pajak penjualan di Jepang.

"Kemungkinan tensi yang semakin buruk di Ukraina, konflik di Timur Tengah yang semakin intens, dan peningkatan kepanikan akibat eabah Ebola di Afrika barat telah mengaburkan proyeksi," tulis WTO.

Adapu  kegiatan impor ke Amerika Tengah dan Amerika Selatan diprediksi jatuh 0,7 persen tahun ini, sejalan dengan terpukulnya ekonomi karena konflik sipil, harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi yang melemah dan mengendurnya pertumbuhan pasar ekspor Asia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com