JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Politik Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara menilai, dengan ditetapkannya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik sebagai tersangka oleh KPK harus menjadikan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla ekstra hati-hati dalam memilih figur yang tepat pemimpin kementerian ESDM nantinya.
Ia menuturkan, presiden terpilih Jokowi sudah memastikan kabinet mendatang berisi 34 kementerian. Pucuk pimpinan kementerian terdiri dari 18 profesional nonpartai dan 16 profesional partai politik.
Jokowi juga menegaskan bahwa sejumlah kementerian strategis bakal dipimpin profesional non partai. Salah satunya adalah kementerian ESDM.
"Jokowi sendiri telah menyampaikan beberapa karakteristik dan indikator lain bagi seorang kandidat menteri ESDM, yaitu bukan wajah lama, berusia muda, punya integritas tinggi, bersih dari KKN, dan berlatar belakang pengusaha. Ada 3 calon kuat yang sangat layak, yaitu Kurtubi, Karen Agustiawan, dan Poltak Sitanggang," kata Igor di Jakarta, dalam keterangan persnya, Rabu (24/9/2014).
Menurut dia, kementerian ESDM dikenal ‘basah’ lantaran proyek-proyek di bawah Kementerian ESDM kebanyakan dibayar bukan dengan rupiah, tapi dalam dollar Amerika Serikat.
Apalagi seluruh industri migas (minyak dan gas) serta minerba (mineral dan batu bara), dari hulu hingga hilir berada di bawah Kementerian ESDM.
"Jangan Lupa sekitar 30 persen pendapatan negara berasal dari industri migas yang notabene berada di bawah komando dari Menteri ESDM. Belum lagi kepentingan dari negara-negara kaya, seperti Jepang, Cina, Amerika Serikat terhadap kekayaan sumber daya energi di Indonesia," katanya.(Zulfikar)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.