"Karena rapimnya juga akan di sana (Surabaya). Kenapa Surabaya, karena banyak BUMN besar yang berbasis di sana," kata Dahlan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (25/9/2014).
Dahlan mengatakan, peluncuran holding BUMN perkebunan dilakukan pada tanggal 2 Oktober 2014, setelah pembukaan neraca baru pada sehari sebelumnya. "Membuat neraca pembukaan, per tanggal 1 Oktober. Mekanismenya, menentukan awal akuntansi. Modal setor masing-masing PTPN itu jadi satu buku," terang Dahlan.
Sayangnya, ia tidak menyebut berapa modal yang disetor tiap-tiap PTPN. Usai menjadi holding, keempatbelas PTPN akan menggunakan nama PT Perkebunan Nusantara III, sesuai dengan yang ada di Peraturan Pemerintah.
"Kalau sudah resmi jadi holding, nanti mereka bisa mengubah AD/ART khusus untuk ubah nama," imbuh Menteri Perindustrian ad interim tersebut.
Setelah diluncurkan, pada tanggal itu juga holding BUMN perkebunan bisa beroperasi. Dahlan menegaskan, fokus aksi korporasi adalah bagaimana meningkatkan kinerja, bagaimana melakukan konsolidasi dan efisiensi, karena pengadaan disatukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.