Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Pemerintah Baru, India dan Indonesia Disorot Pelaku Pasar

Kompas.com - 25/09/2014, 15:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memandang Indonesia memiliki kondisi yang mirip dengan India. Kedua negara tersebut sama-sama akan memiliki pemerintahan baru yang diharapkan melakukan reformasi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Deputy Country Director ADB di Indonesia Edimon Ginting menyatakan, situasi ini bisa menjadi sentimen positif terhadap pasar. Selanjutnya, pelaku pasar akan menyoroti langkah-langkah dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah baru.

"India paralel dengan Indonesia, sama-sama punya pemerintah baru. Sentimennya begitu, saat ada pemerintah baru, pelaku pasar mengharapkan reformasi lebih cepat," kata Edimon di Hotel Intercontinental Midplaza, Kamis (25/9/2014).

Di samping itu, India dan Indonesia sama-sama memiliki dilema dalam perekonomian. India memiliki posisi transaksi berjalan atau current account yang lebih baik dari Indonesia, namun memiliki inflasi lebih tinggi dari Indonesia.

"Kita lebih tertahan (pertumbuhan ekonominya) karena current account, dia (India) karena inflasi. Tapi manufacturing export India lebih bagus, sehingga kondisi current account-nya lebih bagus," ujar Edimon.

Untuk itu, ADB merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi India. Secara umum, kawasan Asia Selatan menunjukkan kinerja yang lebih baik dibanding perkiraan sebelumnya. Pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi kawasan ini diprediksi naik ke posisi 6,1 persen.

Untuk Indonesia, diakui Edimon, memiliki tren pertumbuhan ekonomi yang turun sejak tahun 2012. Akan tetapi, ADB memprediksi peningkatan pertumbuhan pada paruh kedua tahun 2014, yakni 5,4 persen. Sehingga, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 diproyeksikan mencapai 5,3 persen.

"Ke depan, asumsi kita pemerintah baru lebih reformis, mempercepat pembangunan infrastruktur, memperbaiki prosedur bisnis. Ada kesempatan perbaikan ekonomi di sisi fiskal. Ada sentimen positif," ungkap Edimon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com