ADB mempertahankan prediksi pertumbuhan ekonomi kawasan Asia mencapai 6,2 persen pada tahun 2014. Untuk tahun 2015 mendatang, lembaga multilateral ini memprediksi Asia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi 6,4 persen. Adapun tahun 2013 lalu, pertumbuhan ekonomi Asia sebesar 6,1 persen.
"Secara keseluruhan global economy environment belum begitu favorable. Developing Asia secara keseluruhan pertumbuhannya cukup stabil dan ke depan agak membaik," kata Deputy Country Director ADB di Indonesia Edimon Ginting di Hotel Intercontinental Midplaza, Kamis (25/9/2014).
Untuk menghadapi situasi ekonomi global yang belum terlalu menguntungkan, Edimon memandang secara umum negara-negara Asia dapat menanganinya. Sebab, fundamental ekonomi domestik negara-negara tersebut cenderung kuat.
Ke depan, ADB menyoroti Tiongkok, India, dan Indonesia yang merupakan tiga perekonomian terbesar di kawasan Asia. Sebab, proses reformasi struktural di ketiga negara tersebut akan sangat mempengaruhi proyeksi pertumbuhan Asia.
Sementara itu, ADB juga memandang inflasi di negara-negara Asia tetap terjaga. Ini disebabkan menurunnya harga pangan dan stabilnya harga minyak. Sebagian besar pemerintah mempertahankan kebijakan tingkat suku bunga sesuai dengan keadaan inflasi rendah.
"Inflasi di negara-negara Asia menurun karena commodity, food price menurun. Kami prediksi tetap moderate di 3,4 persen di 2014 dan 3,7 persen di 2015," ujar Edimon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.