Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Moneter RI Masih Akan Seputar Inflasi dan Defisit Transaksi Berjalan

Kompas.com - 26/09/2014, 05:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Deputy Country Director Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) Edimon Ginting menyatakan, kebijakan moneter Indonesia ke depan masih berkisar antara inflasi dan transaksi berjalan. Sebab, masih terdapat risiko pada dua hal tersebut.

"Masih ada risiko inflasi yang cukup besar. Posisi current account (transaksi berjalan) kita juga masih tertahan. Walaupun ekspor sudah menanjak, tapi belum juga recovery," kata Edimon di Hotel Intercontinental Midplaza, Kamis (25/9/2014).

Dalam laporan tahunan Asian Development Outlook (ADO) 2014 yang dipaparkan hari ini, ADB menyatakan kebijakan ekonomi kemungkinan akan tetap fokus pada pengendalian inflasi dan defisit transaksi yang menahan pertumbuhan ekonomi.

"Inflasi diharapkan akan menurun sepanjang 2014, namun akan meningkat lagi tahun depan jika pemerintah mengurangi subsidi dan menaikkan harga bahan bakar," ujar dia.

Inflasi yang lebih rendah akan mendorong konsumsi tahun ini. Pemerintah pun diperkirakan akan melakukan kebijakan transfer dana untuk mengkompensasi kelompok berpenghasilan rendah yang terkena dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bila benar dilakukan tahun depan.

Adapun kebijakan nilai tukar rupiah yang fleksibel menurut ADB akan membantu memfasilitasi penyesuaian eksternal dan memperbaiki daya tahan terhadap potensi gejolak di pasar keuangan global.

Meski demikian, ADB memperkirakan kondisi ekonomi Indonesia akan lebih baik. Dampak kenaikan harga BBM bersubsidi terhadap inflasi dipandang tidak terlalu besar dan sifatnya hahya sementara alias temporer.

"Pertumbuhan ekonomi di semester II akan baik dan akan lebih baik lagi di tahun 2015. Inflasi akan lebih baik di 2014. Kenaikan inflasi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi sekitar 2 sampai 2,5 persen. Tidak separah di 2013, akan manageable," ujar Edimon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com