Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhenald: Jangan Paksa Anak Belajar sesuai Keinginan Orang Tua

Kompas.com - 29/09/2014, 14:56 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pilihan karier yang tersedia untuk anak muda kini tidak terbatas. Hal ini karena muncul berbagai jenis pekerjaan berdasarkan keterampilan yang dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pola pikir baru bagi orangtua dan anak dalam merencanakan masa depan anak. Pemikiran memaksakan gagasan kesuksesan orangtua kepada anak menjadi tidak relevan dengan perkembangan tersebut.

”Jangan memaksa anak untuk belajar sesuatu atas keinginan orangtua karena potensi anak tidak akan berkembang secara maksimal,” kata Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali pada ceramah di SMA Santa Ursula Bumi Serpong Damai yang bertajuk ”Dare to Change” di Tangerang, Banten, Sabtu (27/9).

Menurut Rhenald, pola pembelajaran sudah berubah, dari yang awalnya dimulai dengan pendekatan teoritis yang diakhiri dengan sedikit praktik, kini menjadi lebih banyak praktikum dan kemudian belajar teori. Akibatnya, anak dituntut untuk mandiri dan pandai mengambil serta mempertanggungjawabkan keputusan. Hal tersebut seyogianya sudah disadari oleh orangtua.

Fakta penting lain yang dikemukakan Rhenald adalah, sekarang ini, pendidikan tidak lagi ditentukan oleh program studi yang dianggap populer. Contohnya, dulu orangtua menginginkan anak masuk ke program studi yang dianggap bergengsi, seperti hukum, kedokteran, dan ekonomi. ”Sekarang, keterampilan menjadi faktor penting di dalam pendidikan anak,” ujar Rhenald.

Ratih Ibrahim, psikolog pendidikan yang juga salah satu pembicara dalam kegiatan tersebut, mengemukakan, strategi pendidikan anak harus berubah dengan memfokuskan pencarian kepada perguruan tinggi atau sekolah kejuruan yang bisa mengembangkan minat dan potensi anak. (A15)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com