Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UrbanQurban, Sasar Kaum Urban untuk Berkurban

Kompas.com - 30/09/2014, 19:19 WIB

KOMPAS.com - 
Kurban menjadi salah satu ibadah bagi umat Islam. Lebih dari 85 persen penduduk Indonesia beragama Islam, artinya ada lebih dari 200 juta orang di Indonesia yang memahami tentang ibadah Kurban.

Sekumpulan anak muda di Depok melihat potensi berbagi melalui ibadah kurban tersebut untuk membuat  UrbanQurban. Sebuah platform jual beli  yang memanfaatkan teknologi dalam bentuk aplikasi web dan aplikasi mobile dalam menjalankan seluruh aktivitasnya. Terdiri dari aplikasi web untuk melakukan transaksi, penyaluran, hingga pendaftaran komunitas social entrepreneur dan aplikasi mobile yang berisi game simulasi merawat hewan qurban.

Di bawah naungan dua perusahaan kreatif DIYOURS HCD dan Badr Interactive, UrbanQurban berdiri pada bulan Oktober tahun 2012. UrbanQurban memiliki 5 (lima) tim inti yang memiliki integritas dan kredibilitas dalam dunia usaha. Muhammad Lingga (Chief Executive Officer), Andreas Senjaya (Chief Technology Officer), Fahry Yanuar (Chief Creative Officer), dan Muhammad Maula (Chief Marketing Officer)

"Nama Urban Qurban sendiri sengaja dipilih karena berkaitan dengan target utama yang dituju, yaitu kaum urban. Kaum urban yang identik dengan kesibukan yang luar biasa butuh disentuh dengan cara yang tidak biasa, dalam hal ini Urban Qurban berusaha untuk mengajak kaum urban tetap menjalankan ibadah qurban di tengah aktivitas mereka yang padat," papar Andreas Senjaya yang juga CEO Badr Interactive.

Andreas menyebutkan, pihaknya berusaha menyentuh kaum urban melalui internet dan smartphone. "Cukup dengan membuka alamat urbanqurban.com melalui komputer atau pun smartphone, maka para urbaners sudah bisa memesan hewan qurban yang mereka inginkan. Jadi, tak perlu datang ke kandang lagi untuk memesan hewan qurban," tambahnya.

Dalam 1 tahun berdiri, Urbanqurban telah meraih menjangkau pemasaran dari nasional hingga internasional. "Pada tahun 2012 UrbanQurban berhasil menyalurkan 93 hewan qurban dan pada tahun 2013 berhasil menyalurkan 193 hewan qurban," ucapnya.

Ia menambahkan,  website urbanqurban.com dilengkapi dengan foto hewan qurban yang sudah dipesan sehingga setiap orang yang memesan qurban di Urban Qurban dapat mengetahui penampakan dari hewan qurbannya.

"Bahkan, bagi kaum urban yang ingin melakukan pembayaran melalui paypal, urbanqurban.com juga sudah memfasilitasinya," sebutnya.

Selain itu, pada website UrbanQurban terdapat beberapa fitur lainnya, seperti registrasi komunitas sosial yang teman-teman miliki,  para pembeli hewan kurban bisa langsung memilih komunitas atau yayasan yang ingin mereka jadikan target penyaluran, fitur integrasi dengan google maps untuk pembeli hewan kurban yang ingin agar hewan kurbannya diantar.

"Ada juga layanan sedekah daging bagi teman-teman yang baru belajar qurban dan fitur reseller bagi teman-teman yang ingin belajar bagaimana berbisnis memasarkan hewan kurban," ujarnya.

Adnreas menyebutkan, pihaknya mempunyai konsep mempertemukan kelebihan kaum urban dengan kebutuhan kaum marjinal melalui komunitas-komunitas.

"Pada tahun ini, UrbanQurban melibatkan lebih banyak lagi komunitas yang akan membantu mendistribusikan daging hasil qurban. Sampai saat ini sudah ada dua puluh komunitas yang terlibat berasama UrbanQurban dan jumlah ini akan terus ditingkatkan agar kebermanfaatannya terasa lebih luas. Sebagai contoh komunitas yang telah bekerjasama dengan kami adalah Masjid Terminal (Master), Dreamdelion, dan nalacity Foundation," paparnya.

Sementara untuk menjaga agar kualitas hewan kurban,  UrbanQurban memiliki peternakan di daerah Jonggol, Jawa Barat, dengan memberdayakan dan menswasembadakan masyarakat.

"Pakan ternak yang berkualitas tinggi dengan metode fermentasi (silase) sehingga akan menghasilkan daging yang sangat berkualitas. Peternakan UrbanQurban telah bekerja sama dengan dinas peternakan setempat dalam menjamin mutu hewan-hewannya. Peternakan kami juga pernah mendapat penghargaan dari Gubernur Jawa Barat," sebut Andreas.

baca juga: Berkat Internet, Sapu Magelang Bisa Tembus Perancis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com