Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 7,2 dollar AS, atau 0,59 persen, menjadi menetap di 1.211,6 dollar AS per ounce.
Emas turun hampir enam persen selama September dan mencatat kerugian kuartalan pertama tahun ini.
Dollar AS telah mencatat rekor kenaikan 11 minggu berturut-turut didukung ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya lebih cepat dari mitranya di Jepang dan zona euro.
Berkat terus meningkat, dolar telah mencapai tertinggi empat tahun terhadap sekeranjang mata uang utama, dengan indeks dolar naik 7,8 persen pada kuartal ketiga, kenaikan kuartalan terkuat sejak 2008.
Sejauh ini, emas telah melaporkan kerugian mingguan selama empat minggu berturut-turut. Analis pasar berpendapat bahwa emas memiliki beberapa rintangan teknis yang membuat kebangkitannya sulit, dan karenanya sangat mungkin emas akan berakhir di merah pada tahun ini.
Namun demikian, penurunan emas pada Selasa telah dibatasi karena data menunjukkan laju pertumbuhan aktivitas bisnis di Midwest AS sedikit melambat pada September.
Investor juga memantau kerusuhan politik di Hong Kong. Fokus pasar berikutnya adalah rilis data penggajian (payrolls) non pertanian AS untuk September pada Jumat (3/10/2014).
Sementara perak untuk pengiriman Desember turun 51 sen, atau 2,9 persen, menjadi ditutup pada 17,057 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari kehilangan sembilan dollar AS, atau 0,69 persen, menjadi ditutup pada 1.300,5 dollar AS per ounce.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.