Destry bilang, setidaknya ada dua hal yang bisa dilakukan untuk kembali membangkitkan IHSG, di samping berharap kondisi eksternal makin memberikan sentimen positif.
"Pertama, tim Jokowi harus punya kemampuan politik yang bagus. Mungkin harus lebih low profile. Karena mau tidak mau, harus kita akui politik kita ini adalah politik lobbying," kata Destry dihubungi Kompas.com, Kamis.
Destry melihat, nampaknya meski PDI-P ada di posisi yang berkuasa, namun secara politis dia dapat dengan mudah dilewati terus oleh KMP. "Kedua, Jokowi harus punya kabinet yang kuat, yang benar-benar punya integritas. Namun di sisi lain, juga harus mampu mengakomodasi koalisinya," kata dia.
Walaupun dipilih oleh rakyat, lanjut Destry, cara yang paling tepat adalah merangkul partai-partai lain yang profesional dan memiliki integritas untuk duduk di dalam kabinet.
"Kecuali untuk pos-pos tertentu memang saya rasa harus yang profesional dan independen," kata Destry.
Saat ini, pasar tengah menunggu akan seperti apa komposisi resmi kabinet Jokowi. Informasi saja, pada perdagangan I IHSG terus berkutat di zona merah. IHSG sesi I ditutup 96,69 poin agtauu 1,88 persen, ke posisi 5.044,22. Tercatat 279 saham turun, 34 saham naik, dan 41 saham stagnan.
Investor khawatir akan adanya disharmoni antara presiden dan DPR seiring dengan dikuasainya seluruh kursi pemimpin Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) oleh Koalisi Merah Putih (KMP). Kelima pimpinan DPR itu adalah: Ketua DPR dari Fraksi Golkar Setya Novianto, dan empat wakil ketua, yaitu Fadli Zon dari Fraksi Gerindra, Agus Hermanto dari Fraksi Demokrat, Fahri Hamzah dari Fraksi PKS, serta Taufik Kurniawan dari Fraksi PAN.
baca juga: Ekonom: Pasar Khawatir Jokowi Tidak Didukung Parlemen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.