Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Terus "Galau", Kuncinya Ada di Megawati dan SBY...

Kompas.com - 03/10/2014, 10:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kekhawatiran pasar bahwa program-program Joko Widodo tidak bakal efektif, ditengarai kuat menjadi faktor utama terbenamnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Kamis (2/10/2014). Sempat menghijau, Jumat (3/10/2014), IHSG masih terlihat galau.

“Yang bisa membangkitkan confidence pasar adalah jika Jokowi dan kawan-kawan lekas mendapatkan kawan koalisi secepatnya, misalnya Partai Demokrat,” kata Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, A Tony Prasetiantono, Kamis. “Kuncinya adalah jika Megawati “turun gunung” bertemu SBY. Masih selalu ada harapan soal ini.”

Laju IHSG pada perdagangan Kamis terlihat cukup berat tertahan, terbebani sentimen negatif dari eksternal dan internal. Dari eksternal, terpuruknya Wall Street pada perdagangan Rabu waktu setempat turut menyeret bursa di berbagai belahan dunia.

Selain itu, unjuk rasa di Hongkong juga menjadi faktor eksternal yang menjadi perhatian investor. Terlebih lagi mulai muncul aksi anarkis terkait demonstrasi itu.

Adapun dari faktor internal, kemenangan Koalisi Merah Putih untuk mengisi formasi pimpinan DPR memunculkan kekhawatiran tersendiri bagi kemulusan pemerintahan Jokowi-JK. Tanpa dukungan yang kuat dari parlemen, pemerintahan baru dikhawatirkan bakal kesulitan menjalankan berbagai programnya.

IHSG ditutup melemah sebesar 140,1 poin atau -2,72 persen di posisi 5.000,8 pada Kamis petang. Aksi jual, terutama oleh investor asing menyebabkan indeks turun sangat dalam pada hari ini. Volume perdagangan mencapai 4,54 miliar lot saham senilai Rp 6,46 triliun. Hanya 41 saham diperdagangkan menguat, 296 saham melemah dan 52 saham stagnan.

Pada Jumat pagi, IHSG sempat dibuka menguat 9 poin, di level 5.009. Namun, dalam waktu sekitar dua jam, indeks sudah turun 16 poin, kembali berada di bawah level 5.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com