Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Modal Kendala Utama Para Entrepreneur?

Kompas.com - 07/10/2014, 09:37 WIB
Tabita Diela

Penulis

 


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kesulitan mengembangkan usaha kecil menengah (UKM) karena ketidaktersediaan modal ternyata tidak sepenuhnya benar.

"Hasil riset kami di lapangan, lebih dari 60 persen masalah UMKM itu knowledge, pengetahuan. Kalau mereka bilang ke kami masalah utamanya modal, begitu kami cek ternyata knowledge," ujar  CEO Smartplus Consulting, Yuszak M Yahya. di Jakarta, Senin (7/10/2014).

Yuszak menyatakan, tidak jarang dia bertemu dengan para wirausahawan pemula yang mengeluh tidak memiliki modal cukup untuk mengembangkan usahanya. Ternyata, yang mereka butuhkan bukan modal namun informasi dan pengetahuan mengenai cara mengembangkan usaha.

"Sudah sering, bilangnya modal, begitu kami perbaiki ternyata benar, bagus tanpa kita suntik modal," imbuhnya.

Hal serupa disampaikan pula oleh Dewan Pembina Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Mandiri, Budi Satria Isman. Nama Budi selama ini sudah dikenal sebagai sosok yang terlibat dalam perusahaan-perusahaan besar, seperti Coca Cola, Danone, dan Sari Husada Bakti. Namun, kini Budi berkonsentrasi membantu para wirausahawan baru.

Budi bercerita, dia telah berhasil melatih dan membekali para wirausahawan tanpa membutuhkan biaya besar. Di sisi lain, dia juga mengungkapkan bahwa pemerintah sudah mengeluarkan anggaran dalam jumlah besar untuk melakukan hal serupa.

"Ada 12 kementerian yang terlibat dalam UMKM, itu triliunan duit yang keluar. Kami gak kebayang, pengalaman kami selama ini kita bina dengan coba ber-partner dengan Coca-Cola, kemudian Adira, kemudian ada beberapa pihak Pemda, kami bisa membina selama enam bulan dengan biaya hanya Rp 600.000 per UKM," ujar Budi.

Menurut Budi, dia dan tim mampu menyediakan pendidikan, bengkel kerja, memberikan pengetahuan, serta pelatihan tanpa menitikberatkan kebutuhan pada anggaran besar. Salah satu hal yang penting, menurut Budi, adalah mencari pasar bagi produk UKM tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com