Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BKPM: Reformasi Birokrasi Dimulai dari Hal Paling Teknis

Kompas.com - 07/10/2014, 11:02 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengatakan, reformasi birokrasi harus dimulai dari yang paling teknis, salah satu yang paling mudah adalah tepat waktu.

Dalam sambutan Penganugerahan Penghargaan kepada Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Bidang Penanaman Modal, Mahendra menuturkan, agenda tersebut tepat dimulai pukul 09.00 wib. Adapun yang ingin dia sampaikan adalah bahwa birokrasi dimulai dari hal paling teknis.

"Kita biasa mengkambinghitamkan lalu lintas. Mungkin, lalu lintas itu kambing hitam paling besar apalagi di Jakarta," kata Mahendra, di Jakarta, Selasa (7/10/2014).

Selain itu, Mahendra dalam sambutannya juga menyebut, agenda ini dihelat meski di detik-detik terakhir Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Mahendra mengatakan, meski BKPM fokus menyelesaikan tugas, namun pihaknya juga menyiapkan diri untuk mendukung penuh kabinet Jokowi-JK, khususnya untuk 100 hari pertama.

"Ini suatu tanda reformasi birokrasi juga harus mampu melakukan transisi yang baik," kata dia.

Wakil Menteri PAN dan RB, Eko Prasodjo mengatakan melalui PTSP, maka bisnis proses menjadi lebih sederhana dan tepat waktu. Kedua, melalui PTSP maka biaya untuk mengurus bisnis dan penanaman modal menjadi lebih sederhana.

"Ketiga, melalui PTSP, kita sederhanakan persyaratan," kata Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com