Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Harap-harap Cemas dengan Konsolidasi Kubu PDI-P di Parlemen

Kompas.com - 08/10/2014, 21:09 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kalangan pengusaha meyakini proses politik di Indonesia berlangsung sangat dinamis.

Meski tak menampik ada kekhawatiran terhadap komposisi pimpinan DPR dan MPR yang "dikuasai" Koalisi Merah Putih, para pengusaha disebut masih menunggu dinamika pemerintahan baru mendatang.

"Pembahasan UU Pilkada kalah, UU MD3 kalah, perangkat DPR kalah, MPR kalah, tidak mencerminkan Jokowi kalah. Tapi PDI-P harus bisa lakukan konsolidasi," tutur Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky Sibarani, dihubungi Kompas.com, Rabu (8/10/2014).

Menurut Franky, pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat ini belum bekerja. Kebijakan eksekutif sekarang, ujar dia, masih berada di bawah komando Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. '

Franky menyebut, proses politik saja yang sudah bekerja dengan aura kepemimpinan Jokowi-JK plus dukungan koalisi Indonesia Hebat. Dia berharap pemerintahan Jokowi-JK akan lebih intens menyiapkan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan (APBN-P) 2015.

Realokasi subsidi bahan bakar minyak (BBM), sebut Franky, akan menjadi pendobrak ruang fiskal yang sempit dalam APBN 2015. Namun, dia tak menyangkal persetujuan dari DPR untuk pemerintahan Jokowi-JK menaikkan harga BBM bersubsidi merupakan tantangan yang menjadi hadangan di depan mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com