"Kalau rupiah melemah, itu semua akan sangat berpengaruh pada kinerja karena pendapatan kita," ujar Direktur Utama PT Garuda Indonesia Airlines Emirsyah Satar, di Hotel Grand Hyatt, Jumat (10/10/2014).
Emirsyah memaparkan, Garuda selama ini juga memakai rupiah untuk biaya operasional. Namun, selama nilai mata uang rupiah melemah, Emirsyah khawatir bahwa kebutuhan Garuda tidak akan terpenuhi.
"Tidak akan cukup untuk menutupi kebutuhan kita terhadap dollar AS," papar Emirsyah.
Emirsyah memaparkan, Garuda Indonesia tahun ini sudah mengumumkan bahwa depresiasi rupiah berdampak pada kinerja Garuda. Dengan catatan hampir 23 persen year on year, melemahnya rupiah pun berdampak pada kinerja mereka. Salah satunya akibat kenaikan harga avtur.
"Upaya menaikkan harga tiket pun tidak bisa dilakukan lantaran harga tiket sudah ada platform-nya," ujar Emirsyah. (Adiatmaputra Fajar Pratama)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.