Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Pangsit Jepang Stop Pakai Jahe Indonesia

Kompas.com - 13/10/2014, 12:12 WIB

TOKYO, KOMPAS.com — Raja pangsit Jepang, Ohsho Food Service Corporation, mulai 1 Oktober 2014 menghentikan impor jahe dari Indonesia. Ternyata selama ini mereka menggunakan jahe dari Indonesia. Demikian pula produk impor lain, seperti tepung terigu dari Kanada dan Amerika distop, juga daging dari Tiongkok. Semua akan diperoleh dari dalam negeri Jepang, khususnya jahe akan diambil dari Kochi dan Kumamoto.

Demikian ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (13/10/2014). Menurut sumber, produk bahan pembuat gyoza (pangsit Jepang) sudah bisa dipasok dari dalam negeri. Selain itu, dengan keadaan Yenyaku, nilai yen melemah, akan jadi mahal kalau impor dari luar Jepang.

Pada masa lalu untuk tepung terigu saja Ohsho mengimpor sedikitnya 7.000 ton dari Amerika dan Kanada. Karena semua dari dalam negeri, mulai 1 Oktober harga gyoza Ohsho pun meningkat antara 5 hingga 10 persen.

"Ini kenaikan pertama kali harga gyoza kami dalam 23 tahun terakhir yang tetap berharga sama tanpa perubahan," ungkapnya.

Jepang mengalami kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 5 persen menjadi 8 persen tanggal 1 April 2014. Tanggal 1 April 2015, PPN kembali akan naik dari 8 persen menjadi 10 persen. Strategi kenaikan harga per 1 Oktober 2014 ini dianggap sangat tepat karena menghadapi pengaruh negatif kenaikan PPN 1 April tahun depan yang kemungkinan Ohsho tidak akan menaikkan harga walaupun PPN naik kembali 2 persen dibandingkan saat kini.

"Dengan semua produk bahan dasar dari Jepang, kami yakinkan rasa akan semakin enak walaupun harga meningkat sedikit," katanya.

Bukan itu saja, produk dalam negeri menjamin makanan gyoza ini aman disantap warga Jepang atau siapa pun yang ada di Jepang karena 100 persen gyoza ini menjadi buatan Jepang.

Sebagai informasi, Desember tahun lalu Presiden Ohsho ditembak seseorang tak dikenal yang diduga dari kalangan mafia Jepang, Yakuza. Sampai kini masih belum ditemukan siapa pelaku penembakan tersebut. (Richard Susilo dari Tokyo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com