Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panasonic Pamerkan Produk dan Proyek Global

Kompas.com - 13/10/2014, 14:55 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Panasonic memamerkan beberapa produk dan proyek global dalam acara Panasonic Solution Forum di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (13/10/2014). Salah satu yang produk yang cukup menarik perhatian adalah Panasonic Solar Lantern.

Menurut Presiden Komisaris Panasonic Gobel Indonesia, Rachmat Gobel, Panasonic Solar Lantern merupakan salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan akses listrik di pulau-pulau terpencil. "Akses terhadap listrik sangat menpengaruhi perkembangan ekonomi. Di pulau-pulau terpencil, kami salurkan beberapa ribu solar lantern," ujar Rachmat saat menjadi pembicara dalam Panasonic Solution Forum.

Lebih lanjut kata Rachmat, Panasonic Solar Lantern disediakan untk mengatasi efek pemanasan global saat ini. Teknologi itu menurut dia menggunakan energi tenaga surya melalui 3,5 watt panel tenaga surya dan 5 lampu LED.

Keunggulan teknologi terbaru ini lanjut Rachmat, mampu memberikan penerangan hingga 360 derajat serta baterai isi ulang yang bisa digunakan selama 6 jam.

Saat ini, Panasonic telah menyumbangkan 1.000 solar lantern untk beberapa daerah terpencil di Nusa Tenggara Timur. Sementara itu, terkait produksi massal teknologi tersebut dan keterjangkauan harga, Panasonic mengaku sedang berusaha membuat pabriknya di Indonesia.

Namun, Rachmat belum bisa memastikan kapan pembuatan pabrik Solar Lantern bisa terealisasi. Panasonic sendiri, memiliki sejarah yang panjang di Indonesia.

Dimulai pada tahun 1954, dimana radio "Tjawang" muncul dan diperkenalkan oleh Thayeb Moh. Gobel dan disusul oleh produk TV pertama tahun 1962, kemunculan brand National tahun 1970 yang kemudian bergandi nama menjadi Panasonic tahun 2004.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com