Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Minati Rumah Bambu Bandung

Kompas.com - 13/10/2014, 18:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mesir meminati kerajinan rumah bambu Bandung Provinsi Jawa Barat, karena unik dan berbahan baku bambu berkualitas.

"Saat ini, sekitar 150 unit kerajinan rumah berbahan baku bambu akan dikirim ke Mesir," kata Direktur Mutigo Indonesia, Fatmi Woro Dwimartanti, di Jakarta, Senin (13/10/2014).

Selain Mesir, kata dia, permintaan rumah bambu dan berbagai kerajinan dari bambu ini seperti keranjang, kursi, dan lainnya juga datang dari Kroasia.

"Pengiriman kerangka dan rangkaian bangunan rumah bambu tersebut menggunakan kontainer melalui angkutan laut," ujarnya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga mengirimkan perajin ke negara tujuan ekspor tersebut untuk merangkai kerangka rumah bambu yang telah dibentuk di tempat-tempat kerajinan bambu Bandung.

"Ini salah satu pelayanan kita kepada pembeli, agar mereka puas dan terus meminati hasil kerajinan industri kecil menengah (IKM) ini," ujarnya.

Menurut dia, minat pasar internasional terhadap kerajinan ini cukup tinggi, karena diolah secara tradisional dan memiliki nilai seni yang tinggi.

Ia mengatakan, berbagai kerajinan tradisional ini, menekankan pada kesinambungan perajin menjalankan usaha hijau, atau produk yang dibuat dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan dan sosial sehingga produk yang dihasilkan tidak sekadar memenuhi standar fungsi dan estetika.

"Kerajinan-kerajinan dari usaha hijau ini yang dicari pasar, sehingga perajin harus meningkatkan kualitas dan kuantitas produk untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi," ujarnya.

Mutigo Indonesia ini sebagai wadah petani dan pelaku UMKM untuk memasarkan hasil pertaniannya dan produk kerajinan di pasar internasional. Organisasi berstandar internasional ini yang berkantor di Belgia akan memfasilitasi, mencarikan pasar produk dan membantu petani dan UMKM untuk melakukan ekspor produk.

"Petani dan pelaku UMKM tidak perlu lagi memikirkan bagaimana memasarkan produk di pasar internasional, tetapi mereka cukup memikirkan meningkatkan produksi dan kualitas untuk memenuhi permintaan pasar internasional," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com