Menurut Stubb, kesuksesan perusahaan teknologi asal California tersebut memiliki efek buruk bagi dua perusahaan terbesar dari Finlandia yang bergerak di bidang teknologi dan kertas. "Sedikit paradoksikal, saya rasa, seseorang bisa mengatakan bahwa iPhone membunuh Nokia dan iPad membunuh industri kertas Finlandia, namun kami akan kembali," ujar Stubb kepada CNBC, Senin (13/10/3014).
Kedua industri ini, menurut Stubb, semula merupakan tulang punggung bagi perekonomian Finlandia. Namun, ekspansi Apple telah menekan dua "jawara" tersebut. "Dua jawara kami terpuruk," ujarnya.
Sebagai catatan, FInlandia merupakan situs kunci produksi kertas di Eropa. Produsen kertas raksasa, UPM-Kymmene andand Stora Enso, bergantung pada negara Nordic tersebut. Lesunya permintaan terhadap kertas, dan produk Nokia, pada akhirnya menghantam perekonomian Finlandia.
Nokia kini sudah diakuisisi oleh Microsoft, April lalu. Nokia dan Microsoft membuat perjanjian untuk memproduksi ponsel pintar yang diharapkan mampu bersaing dengan produk Apple dan Samsung.
Setelah bertahun-tahun nyaman dalam posisi sebagai negara berperekonomian "stabil", kini citra Finlandia mulai kehilangan pamornya. Namun, Stubb yakin, hal ini akan berubah.
"Steve Jobs mengambil pekerjaan-pekerjaan kami, tapi hal ini akan berubah," sebut Stubb dalam konferensi pers di Stockholm, seperti dikutip Yahoo Finance.
Seperti dikutip dalam Business Insider, agensi rating Standard & Poor sudah menurunkan rating kredit perekonomian Finlandia dari AAA menjadi AA+. Langkah tersebut diambil sebagai tanggapan atas lemahnya perekonomian FInlandia. Terutama, setelah tiga tahun berturut-turut, GDP negara tersebut terus terpuruk.
Sumber: http://finance.yahoo.com/news/finland-blames-apple-economic-problems-184600796.html http://www.businessinsider.co.id/prime-minister-of-finland-blames-apple-2014-10/#.VDyONNSUewE http://www.dailymail.co.uk/news/article-2791235/iphone-ruined-country-s-economy-finnish-prime-minister-blames-apple-destroying-nokia-ipad-hit-paper-industry.html http://www.cnbc.com/id/102081405
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.