Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaikkan Harga BBM Bertahap Akan Timbulkan Gejolak Harga

Kompas.com - 15/10/2014, 17:06 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengatakan, perlambatan pertumbuhan industri ritel akan terjadi pada tahun mendatang jika harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinaikkan pada November tahun ini.

Walau demikian, Wakil Sekjen Aprindo Satria Hamid menilai bahwa akan lebih baik jika kenaikan harga BBM dilakukan langsung atau sekali waktu, bukan secara bertahap. "Kami mendukung kalau itu sekali naik (dampaknya) dari hulu ke hilir. Cuma, sekarang ini kan naiknya (kabarnya) ber-termin (bertahap)," kata Satria, Rabu (15/10/2014).

Menurut dia, kenaikan bertahap justru menimbulkan gejolak harga yang lebih tidak menentu. Tidak menutup kemungkinan pula, banyak spekulan bermunculan sebelum harga BBM bersubsidi benar-benar naik.

"Mending sekarang naik, semua merasakan, tetapi kita bisa hitung-hitungan di situ," ucap Satria.

Dia memastikan, kenaikan harga BBM bersubsidi akan memberikan dampak pada kenaikan harga ritel. Sebab, dengan harga BBM yang lebih tinggi, maka harga produk dari pemasok atau pabrikan juga lebih tinggi. "Nanti bisa mengoreksi 3-5 persen harga produk (naik 3-5 persen)," imbuh dia.

Satria meyakini, dampak kenaikan harga BBM bersubsidi akan terjadi dalam hitungan minggu. Para peritel dalam hitungan minggu akan melakukan penyesuaian harga. "Biasanya kalau ada kenaikan harga BBM begitu, jangankan bulan, itungannya minggu," kata dia.

Satria mewakili para peritel berharap, jika harga BBM bersubsidi naik, maka daya beli masyarakat juga naik. Oleh karena itu, kenaikan harga BBM bersubsidi tidak terlalu memukul penjualan ritel. Kuncinya, kata dia, pemerintah harus bisa menjaga inflasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com