Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Impor, Dirut RNI Dorong Pemuda Desa Jadi "Entrepreneur"

Kompas.com - 19/10/2014, 16:50 WIB
Tabita Diela

Penulis


INDRAMAYU, KOMPAS.com- Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Ismed Hasan Putro, mendorong para pemuda di desa untuk menjadi wirausahawan. Hal ini dia ungkapkan dalam perayaan hari jadi RNI, tidak jauh dari Pabrik Gula (PG) Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat, Minggu (19/10/2014).

Ajakan Ismet tersebut konsisten dengan isi orasi ilmiah yang sudah dia sampaikan sebelumnya dalam Dies Natalis ke-56 Universitas Janabadra (UJB) Yogyakarta. Menurut Ismed, menjadi wirausahawan atau "entrepreneur" merupakan hal penting, terutama di bidang pangan. Tidak hanya membuat anak-anak muda merdeka secara finansial, namun juga menjadi upaya menekan impor bahan makanan.

Namun, sebelum bisa mulai berusaha, pemuda-pemuda tersebut membutuhkan modal. Padahal, tidak mudah mendapatkan pendanaan dengan biaya rendah. Lantas, Ismed bersama RNI mengajak para pemuda menjadi plasma sapi.

Secara khusus, Ismed mengundang 25 pemuda di 13 desa dalam Kecamatan Tukgana yang berbatasan langsung dengan PG Jatitujuh untuk merawat sapi. Masing-masing pemuda yang lolos tes akan diminta untuk merawat enam sapi. Bagi mereka yang berminat, syaratnya pun cukup mudah. Mereka hanya perlu mematikan diri bebas dari narkotika dan zat adiktif lainnya, tidak merokok, dan hanya boleh beristri satu.

"Kami buka tambahan peluang 25 orang untuk jadi plasma sapi. Masing-masing peserta akan dikasih enam sapi. Kami agar sinergi, benar-benar bentuk kepedulian. Kita juga akan beri ke beberapa desa lain agar PG bisa tumbuh bersama daerahnya. Kalau PG Jatitujuh sejahtera, wilayah di sekitarnya juga harus sejahtera," ujar Ismed.

Menurutnya, tahap pertama penyaluran sapi tersebut sudah berhasil. Kini, sembari menunggu tahap selanjutnya, Ismed berharap hasil dari plasma sapi tidak hanya digunakan untuk keperluan sehari-hari, namun juga untuk modal usaha.

"Kalau dia sudah dapat hasil harus dia sisihkan untuk beli lele agar bisa mengembangkan bisnisnya beternak lele. Habis beternak lele, di atasnya (beternak) ayam," ujarnya.

Menurut hemat Ismed, meski tergolong sederhana, namun cara "investasi" semacam ini akan banyak membantu pemuda desa setempat. Khususnya, untuk mendapatkan penghasilan lebih besar. Ismed menuturkan, akan banyak sekali penghasilan pemuda tersebut.

"Kita bisa bermimpi, inshaa Allah, Allah beri kemudahan agar anak muda bisa jadi wiraswasta," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com