Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, IHSG Siap Respon Pelantikan Joko Widodo-Jusuf Kalla

Kompas.com - 20/10/2014, 08:38 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah sentimen variatif dari bursa global, Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan kembali merespon dari domestik. Pelantikan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Presiden-Wakil Presiden RI pada Senin (20/10/2014) diperkirakan akan direspon dengan aksi beli oleh investor dan pelaku pasar.

Akhir pekan lalu ditutup positif bagi IHSG di mana mampu kembali menapak di zona hijau. Pelaku pasar kembali antusias mengakumulasi saham-saham yang sehari sebelumnya melemah maupun beberapa saham yang masih menyimpan potensi kenaikan.

Pernyataan salah satu Kepala The Fed sebelumya terkait masih diperlukannya program pembelian obligasi atau pemberian stimulus bagi ekonomi AS untuk mengatasi rendahnya inflasi memberikan angin segar bagi laju bursa saham Eropa dan AS.

Pelaku pasar pun kembali berspekulasi nantinya ECB juga akan mengucurkan stimulus lebih besar. Meski balance of trade Spanyol dan current account Italia menurun namun dapat diimbangi oleh kenaikan construction output Zona Euro dan spekulasi tersebut.

Riset Woori Korindo Securities Indonesia memroyeksikan awal pekan ini IHSGG akan berada pada rentang support 4.950-4.988 dan resisten 5.032-5.055. Morning star dekati middle bollinger band (MBB ). MACD kembali mencoba golden cross dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R kembali naik.

"Laju IHSG diliputi sentimen positif dan membuatnya berpeluang melanjutkan kenaikannya. Tetapi, diharapkan penguatan yang terjadi tidak langsung dimanfaatkan untuk profit taking agar pelung kenaikan IHSG dapat berlanjut. Dan semoga sentimen politik benar-benar kondusif," tulisnya.

Baca juga: Analis Rekomendasikan Beli Saham yang Berhubungan dengan Program Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com