Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Datang Jokowi-JK! Pekerjaan Berat Menunggu

Kompas.com - 20/10/2014, 10:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini,  Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) dilantik sebagai  presiden dan wakil presiden Indonesia. Sebanyak 237,6 juta penduduk Indonesia menitipkan harapan ke pemimpin baru.

Banyak janji yang telah dilontarkan Jokowi-JK saat pemilu presiden. Ini jelas  butuh pembuktian. Apalagi, rekam  dan jejak janji itu tercatat dengan baik  di benak ratusan juta orang.

Masalahnya: tak mudah bagi Jokowi-JK  memenuhi janjinya. Kocek negara di APBN Perubahan 2014 dan APBN 2015 mengalami tekanan hebat,  akibat penerimaan negara yang seret dan alokasi pos belanja negara yang tidak efesien. Ini masih ditambah ancaman global.   

Meskipun bagitu, sejumlah pengusaha besar dan kecil berharap Jokowi-JK bisa mengatasi berbagai tantangan ekonomi ke depan, sekaligus memihak ke mereka. "Kami tahu Jokowi lahir dari bawah, kami berharap dia bisa bekerja dan memihak kami," ujar Aip Syarifuddin, Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia penuh harap.  

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat menyadari Jokowi memiliki setumpuk permasalahan yang harus segera diatasi agar Indonesia bisa menjadi bangsa besar.  
"Pemerintahan baru di bawah komando Jokowi harus berani, tegas, mau mengambil risiko.  termasuk tidak populer dalam menyelesaikan permasalahan ke depan," kata Ade. Selamat bekerja. Ingat, pesta itu segera usai. 

Janji Jokowi-JK Saat Pilpres
1. Meningkatkan profesionalisme, menaikkan gaji dan kesejahteraan PNS, TNI, dan Polri secara bertahap selama lima tahun. Termasuk program remunerasi PNS di tingkat pusat dan diperluas ke daerah. Di APBN-P 2014, anggaran belanja pegawai pemerintah pusat mencapai sekitar Rp 276,7 triliun.

2. Mensejahterakan desa dengan dana Rp 1,4 miliar tiap desa dan menjadikan perangkat desa jadi PNS. Dengan asumsi jumlah desa 79.702 (pada 2012), total anggaran tiap tahun capai Rp 111,58 triliun.

3. Meningkatkan anggaran penanggulangan kemiskinan termasuk subsidi Rp 1 juta tiap  bulan untuk keluarga prasejahtera, sepanjang  pertumbuhan ekonomi di atas 7%. Dengan jumlah orang miskin 28,28 juta diperlukan dana minimal sekitar Rp 28,28 triliun untuk program tersebut.

4. Program kepemilikan tanah pertanian 4,5 juta kepala keluarga. Pembangunan/perbaikan irigasi di 3 juta hektare (ha) sawah, 25 bendungan, 1 juta hektare lahan pertanian baru di luar Jawa. Pendirian  bank petani dan UMKM serta penguatan Bulog.

5. Perbaikan 5.000 pasar tradisional, membangun pelelangan, penyimpanan dan pengelolaan ikan.

6. Menurunkan pengangguran dengan menciptakan 10 juta lapangan kerja baru selama lima tahun. Bantuan dana Rp 10 juta per tahun untuk UMKM/koperasi. Mendorong, memperkuat dan mempromosikan industri kreatif sebagai upaya mempercepat laju pertumbuhan  ekonomi. Dengan jumlah UMKM 56,5 juta dan koperasi 200.808 butuh dana Rp 56,7 triliun bagi program ini.

7. Layanan kesehatan gratis rawat jalan/inap dengan Kartu Indonesia Sehat, pembangunan 6.000 puskesmas dengan fasilitas rawat inap. Di 2014 ini, dana Rp 19,93 triliun Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Penerima bantuan BPJS Kesehatan 86,4 juta dan belum masuk PBI diprediksi 1,7 juta.

8. Membantu meningkatkan mutu pendidikan pesantren dan gurunya.

9. Mewujudkan pendidikan warga termasuk petani, nelayan, buruh, termasuk disabilitas dan elemen masyarakat lewat Kartu Indonesia Pintar. (Agus Triyono, Asep Munazat Zatnika, Benedictus Bina Naratama, Dikky Setiawan, Margareta Engge Kharismawati, Noverius Laoli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com