Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelesaian Sengketa Pengelolaan Bandara Halim Tunggu Pemerintah Baru

Kompas.com - 20/10/2014, 13:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah baru agaknya tak bisa berbulan madu lama-lama. Sudah banyak masalah menumpuk, salah satunya adalah perselisihan antara PT Angkasa Pura II (Persero) dan Lion Group, terkait pengelolaan Bandar Udara Halim Perdanakusuma.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Tri Sunoko bahkan enggan memberikan komentar lebih jauh soal diserahkannya pengelolaan Halim Perdanakusuma pada Lion Group, sebuah grup di industri aviasi di bawah kemudi Rusdi Kirana.

Tri menyerahkan keberlanjutan nasib AP II atas pengelolaan Halim Perdanakusuma pada pemerintah baru. “Kami minta kepada pemerintah, silakan menentukan kebijakan pemerintah, apakah (dikelola) AP II, atau statusnya bagaimana? Saya cenderung menunggu keputusan pemerintah,” tegas Tri, di Jakarta, Senina (20/10/2014).

Tri bersikukuh AP II mengelola Halim Perdanakusuma berdasarkan peraturan pemerintah, peraturan menteri, dan berdasarkan izin operasi yang jelas. “Saya cenderung menunggu keputusan pemerintah. Mending nanya sama pemerintah saja, sama Kemenhub, sama Kementerian BUMN,” imbuh Tri.

Sejauh ini, Tri mengklaim AP II telah merogoh investasi yang sangat besar untuk perawatan Halim Perdanakusuma. Sebagai informasi, AP II, perusahaan pengelola bandara di wilayah Indonesia Barat itu, diberitaakan telah menggelontorkan investasi sekitar Rp 100 miliar per tahun, atau sekitar Rp 3 triliun selama 30 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com