Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Euforia Jokowi, Rupiah Pagi Menguat di Bawah Rp 12.000 Per Dollar AS

Kompas.com - 21/10/2014, 09:09 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus menguat pada awal perdagangan Selasa (21/10/2014). Euforia politik, khususnya komposisi kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla, diharapkan menopang pertahanan rupiah dalam jangka pendek.

Seperti dikutip dari data Bloomberg, di pasar spot pagi ini rupiah dibuka menguat ke posisi 12.004 dibanding penutupan kemari pada 12.032.  Bahkan sesaat sesudah dibuka mata uang garuda ini melejit hingga menyentuh kisaran Rp 11.974 per per dollar AS, bahkan mata uang
dibanding penutupan kemarin 12.032 11.9974 pukul 05.02

Langkah Bank Sentral Uni Eropa (ECB) yang akhirnya mengeksekusi program pembelian obligasinya semalam berhasil mendorong penguatan euro walaupun hanya tipis. Imbal hasil Bund yang turun lagi-lagi mendorong turunnya imbal hasil US Treasury.

Hari ini ditunggu data PDB China triwulan ketiga tahun ini yang diperkirakan melambat menjadi 7,2 persen secara tahunan.  Sementara lemahnya dollar AS di pasar global bisa menghadirkan penguatan mata uang di Asia,

Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, buruknya angka PDB China bisa memicu penguatan dollar AS hari ini. Rupiah menguat tajam mengungguli penguatan mata uang Asia lainnya hingga kemarin sore. Tidak dapat dipungkiri situasi global masih mendukung sentimen penguatan rupiah tetapi momen inagurasi Jokowilah yang membuat rupiah memimpin penguatan.

Akan tetapi terlihat euforia yang tidak akan bertahan lama sebagaimana terlihat IHSG yang menguat lebih dari 1 persen di pembukaan, akhirnya hanya menguat 0,23 persen di penutupan. Pengumuman Kabinet Kerja Jokowi masih ditunggu oleh investor.

"Sisa euforia dari situasi domestik serta melemahnya dollar AS bisa mendorong penguatan rupiah hari ini tetapi buruknya PDB China bisa menghadirkan tekanan pelemahan terhadap seluruh mata uang di Asia," tulis Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya pagi ini.

Baca juga: Pengusaha Menaruh Harapan Besar di Pundak Presiden Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com