Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Saran agar Pelabuhan RI Makin Efisien

Kompas.com - 21/10/2014, 14:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Ahli Bidang Logistik dan Multimoda Perhubungan, Kementerian Perhubungan, Sugihardjo mengatakan, pemerintah ke depan diharapkan lebih concern pada pergerakan barang dan bukan orang.

Pasalnya, pergerakkan orang, hanya memindah atau memutar uang dari satu daerah ke daerah lain. Sementara, pergerakan barang membuat uang yang berputar, volumenya menjadi semakin besar. Dia mencontohkan, keberadaan orang China dari dulu tersebar di seluruh penjuru dunia, namun perekonomiannya begitu-begitu saja.

"Tapi, mulai awal 2000an, barang-barang China sudah ada di seluruh dunia, dia pun menjadi ekonomi raksasa dunia," kata dia, di Jakarta, Selasa (21/10/2014).

Untuk membuat pergerakan barang menjadi lebih cepat dan murah, ada sejumlah hal yang harus dibenahi, yakni di sisi pelabuhan dan di sisi pelayaran. Adapun cara membuat pelabuhan menjadi efisien yakni dengan dua langkah. Pertama, membenahi prosedur di pelabuhan.

Sugihardjo menjelaskan, salah satu caranya bisa dengan pemanfaatan teknologi informasi. Dengan teknologi informasi, maka bukan hanya dwelling time saja yang bisa dibereskan, melainkan juga waiting time.

"Di Surabaya misalnya, nunggu itu lama. Sistem IT ini harus bisa menyelesaikan masalah itu. Untuk diketahui, sejak DJBS mentapkan prosentase jalur merah tinggi, proses dwelling time itu tambah lama," jelas Sugihardjo.

Kedua, untuk membuat pelabuhan efisien maka perlu adanya restrukturisasi kelembagaan. Saat ini banyak sekali instansi yang bekerja di pelabuhan. Namun, instansi-instansi itu berdiri sendiri dan masih tanggungjawab pada vertikalnya masing-masing. Misalnya, Kementerian Perhubungan memiliki pengawas syahbandar. Selain itu ada pula Pelindo, DJBC, kepolisian, TNI AL.

"Itu fungsinya mungkin memang diperlukan, tapi perlu institusi yang jadi koordinator. Jadi kalau ada klaim dari dunia usaha atau pers jelas ke siapa," jelas dia.

Sementara itu dari sisi pelayaran, pemerintah ke depan harus menjalankan Sislognas yang sudah baik konsepnya, serta membangun pelayaran secara hubs and spokes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com