Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Generasi "Millenials" Memilih Berinvestasi ketimbang Menabung

Kompas.com - 22/10/2014, 06:07 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Blogger Gleen Marsalim mengungkapkan, generasi muda saat ini sudah tidak lagi asing dengan kegiatan menabung. Malahan, tutur Gleen, generasi yang dikenal dengan sebutan "millennials" tersebut sudah paham bahwa menabung saja tidak cukup.

Generasi tersebut memilih produk investasi sebagai cara baru menabung. "Kalau kita ngomong millenials, menabung itu tidak equal to saving lagi, tapi investasi. Misalnya, menabung dikit tapi gue punya apartemen, punya rumah," tutur Gleen dalam acara bincang-bincang bertajuk "Uang dan Generasi Sekarang" di Jakarta, Selasa (21/10/2014).

Menurut kamus Merriam-Webster, "millennials" adalah generasi yang lahir pada tahun 1980-an hingga 1990-an. Saat ini, generasi tersebut sudah mulai meninggalkan bangku pendidikan dan mulai bekerja. Mereka menggerakkan roda perekonomian dengan berproduksi dan mengkonsumsi dalam jumlah besar. Besarnya jumlah "millennials" tersebut juga membuat Indonesia memiliki bonus demografi.

Dalam kesempatan terpisah, Director Chief Investment Officer Eastspring Investment, Ari Pitojo, mengungkapkan bahwa predikat tersebut membuat investor asing tertarik berinvestasi di Indonesia. Lantas, benarkah "millennials" ini cenderung menggunakan produk investasi dan mulai mengurangi porsi tabungan dalam menghasilannya?

Menurut Head of Preferred, Private & Wealth Management & Consumer Liabilities Business CIMB Niaga, Budiman Tanjung, sebagian dari mereka memang lebih cenderung memilih berinvestasi ketimbang menabung. Namun, hal tersebut, tuturnya, bukan contoh baik.

"Kalau misalnya mereka yang first jobber, tergantung gaya hidupnya bagaimana. Kalau kita lihat sekarang, mungkin kalau yang masih muda tingkat risiko mereka tinggi. Mereka masih bisa (mengambil risiko dan return lebih besar). Mungkin mereka cenderung berinvestasi daripada menabung. Tapi tergantung pengetahuan mereka, risk profile mereka, apakah mereka sudah pernah terekspos dengan hal seperti ini," ujar Budiman, "Jadi harus di-mix lah. Jangan ditaruh di satu produk," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com