Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analis: Investor Mengerti Kehati-hatian Jokowi

Kompas.com - 22/10/2014, 15:45 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketidakpastian waktu pengumuman menteri tidak menjadi masalah bagi Kepala Riset PT Bahana Securities, Harry Su. Menurut dia,  para investor mengerti kehati-hatian Presiden Joko Widodo dalam memilih menteri. Pasalnya, pemilihan sosok yang tepat memegang peranan penting dalam menentukan perekonomian Indonesia.

"Memang saya mengerti kehati-hatiannya Pak Jokowi guna memilih kabinet yang baik. Jadi saya rasa satu dua hari eksra tidak masalah. Saya dengar hari ini diumumkan. Lebih cepat lebih baik, tapi pemilihannya harus yang tepat. Saya tidak mempermasalahkan satu dua hari. Yang penting diisi oleh orang yang dapat memimpin dengan baik," ujar Harry di Jakarta, Rabu (22/10/2014).

Lebih lanjut, Harry mengungkapkan pentingnya kestabilan politik bagi kondisi perekonomian. Kondisi politik yang penuh gejolak, tutur Harry, bisa mencegah investasi asing masuk ke Indonesia.

"Politik amat sangat penting karena itu yang men-drive pertumbuhan perekonomian. Kalau sampai salah pilih presiden, salah pilih menteri amat penting untuk pertumbuhan negara. Dan perekonomian itu amat sangat lekat dengan politik. Kalau politinya tidak stabil, negaranya perang, tentu pertumbuhan ekonomi terganggu dan investasi asing juga tidak akan masuk. Makanya, kestabilan politik itu sangat dibutuhkan," ujarnya.

Di sisi lain, Harry mengungkapkan optimisnya pada Kabinet Indonesia Hebat mendatang. Menurutnya, dengan melibatkan KPK dalam proses pemilihan, seharusnya nama-nama yang dipiilih Joko Widodo bebas dari penyelewengan.

Harry mengimbuhkan, kabinet yang tidak bersih dan tidak kredibel akan membuat indeks sulit untuk naik. Dengan memiliki kabinet yang bersih, kondisi pasar pun akan membaik.

Menurut perkiraan Bahana, dengan stabilnya kondisi politik dan ekonomi, maka penguatan di indeks sampai akhir tahun akan berlanjut ke level 5.300. Kemudian, target tahun depan sekitar 5.900.

"Seharusnya lebih aman. Kalau memang kabinetnya bersih dan kredibel, terutama yang kita harapkan di departemen yang bersifat erat dengan capital market. Misalnya Departemen keuangan, untuk BUMN, dan lain-lain harus dikepalai oleh pihak yang atau individu yang tentunya tidak terlalu berbasis politik tapi harus teknokrat," katanya.
Baca juga: Laut Masa Depan Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com