Dia berharap, meskipun ada perombakan di sana-sini, namun koordinasi bisa tetap berjalan, dan bukannya menjadi bertambah sulit dengan perombakan tersebut.
Hal itu ia sampaikan menanggapi masuknya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Kemaritiman, bersama Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Pariwisata, serta Kementerian Pariwisata.
Sebagaimana diketahui, kementerian yang pernah dipimpin oleh Jero Wacik itu, sebelumnya berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Menurut Pri Agung, bisa jadi perombakan ini menunjukkan perubahan paradigma pemerintah, yang sebelumnya cenderung memandang energi sebagai komoditas ekonomi.
Apalagi, visi dari Presiden baru adalah mengembangkan kemaritiman, di mana di dalamnya juga menyimpan potensi energi yang besar. “Namun, di dalam implementasinya tidak mungkin seperti membalik tangan,” kata dia kepada Kompas.com, Rabu (22/10/2014).
Pri Agung tidak memandang nomenklatur sebagai masalah prinsipil. Yang jelas, dia berharap, kabinet ke depan harus bisa saling berkoordinasi. Artinya, meskipun Kementerian ESDM di bawah Kemenko Kemaritiman, namun institusi itu juga diharapkan tidak menemui kendala dalam berkoordinasi dengan Kemenko Perekonomian. “Jadi, struktur kabinet ini jangan hanya simbolik visi saja, tapi susah ketika berkoordinasi,” tandas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.