Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Turun, Harga Minyak Dunia Melorot ke Level Terendah 16 Bulan

Kompas.com - 23/10/2014, 08:23 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia merosot lebih lanjut pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena persediaan AS melonjak lagi, dengan harga New York jatuh hampir dua dollar AS per barel ke tingkat terendah dalam 16 bulan.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, turun 1,97 dolar AS ke posisi 80,52 dollar AS per barel, tingkat terendah sejak Juni 2012.

Dalam perdagangan di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember melemah 1,51 dollar AS menjadi 84,71 dollar AS per barel.

"Harga minyak jatuh lagi karena dollar yang lebih kuat dan persediaan minyak jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan," kata analis Jasper Lawler.

"WTI sekarang bisa menuju kembali ke 80 dollar AS," tambah dia.

Departemen Energi AS (DoE) melaporkan Rabu bahwa persediaan minyak Amerika melonjak 7,1 juta barel dalam pekan hingga 17 Oktober, lebih dari dua kali lipat ekspektasi pasar.

"Meskipun ini agak lebih kecil dari tumpukan minggu sebelumnya 8,9 juta barel, itu masih jauh lebih besar daripada ... yang diperkirakan," kata analis Forex.com Fawad Razaqzada.

Stok sulingan atau destilat AS, termasuk bahan bakar pemanas, naik sebesar satu juta barel, mengalahkan perkiraan untuk penurunan 1,5 juta barel.

Sementara cadangan bensin berkurang 1,3 juta barel, secara luas sejalan dengan harapan.

Minyak mentah berjangka telah meningkat pada awal transaksi Rabu, karena pedagang mengamati data positif produksi industri dari Tiongkok baru-baru ini.

Namun, kelebihan pasokan dan berlanjutnya kekhawatiran tentang permintaan di pasar utama mempertahankan harga dekat dengan posisi terendah baru-baru ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com