Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didik Mekanik Pesawat, AirAsia Gandeng Sekolah Penerbangan

Kompas.com - 23/10/2014, 13:33 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indonesia AirAsia menggandeng Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) untuk mendidik 20 orang terpilih dari 5 kota di Indonesia untuk menjadi mekanik pesawat. Kerjasama itu merupakan bagian program beasiswa Air Asia bernama Champ.

Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widyamoko, mengatakan, ke 20 lulusan SMK tersebut akan dididik selama 9 bulan. Rencananya, setelah pendidikan itu selesai, AirAsia akan langsung memberikan kontrak kerja kepada lulusan Champ tersebut.

"Ini merekrut untuk menjadi karyawan kami yang handal di masa depan," ujar Sunu dalam sambutannya di Tangerang, Kamis (24/10/2014).

Dia mengatakan, ke dua puluh peserta didik tersebut terdiri dari lulusan SMK terbaik dan teknisi internal AirAsia dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang dan Jogja. Dari 800 orang lulusan terbaik SMK, AirAsia memutuskan untuk memilih 17 orang ditambah dengan 3 orang teknisi internal AirAsia.

Sementara itu, Ketua STPI Yurlis Hasibuan mengatakan, selama proses pendidikan 9 bulan itu, para peserta didik akan mendapatkan materi yang meliputi kemampuan mental dan fisik. Bahkan, kata dia, ke 20 orang itu akan mendapatkan pendidikan Jungle Survival selama dua minggu.

"Mereka akan dididik dibidang radio, elektronik, dan teknik. Teori 40 persen, 60 persennya praktek," kata Yurlis.

STPI sendiri menurut dia, saat ini menyuplai 58 orang lulusan teknik pesawat per tahun untuk untuk sektor penerbangan. Sementara untuk pilot, STPI menyuplai 150 lulusan pilot per tahun,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com