Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gantikan Rachmat Gobel, Jusman Safeii Jadi Bos Gobel International

Kompas.com - 28/10/2014, 09:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com  Mantan Menteri Perhubungan Jusman Safeii Djamal akan menggantikan Rachmat Gobel memimpin perusahaan PT Gobel Internasional.

"Pak Jusman akan menggantikan saya di PT Gobel Internasional," kata Menteri Perdagangan pada Kabinet Kerja, Rachmat Gobel, dalam pertemuan dengan keluarga, kolega, dan sahabat di Jakarta, Minggu (26/10/2014) lalu.

Gobel Internasional adalah induk perusahaan kelompok usaha Gobel yang bergerak di berbagai bidang, termasuk PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI) yang adalah distributor utama barang elektronik Panasonic.

Selama ini Rachmat menjadi Presiden Direktur PT Gobel Indonesia. Di hadapan kolega yang berkebangsaan Jepang, Rachmat juga mengumumkan bahwa adiknya, Abdullah Gobel, menjadi Preskom PGI dan PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) menggantikan dia.

Ia juga menyatakan akan mengubah gaya kepemimpinan agar sesuai dengan birokrasi pemerintahan. "Kalau di swasta, saya bisa mengambil keputusan sendiri lebih cepat sesuai kondisi yang ada," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia itu.

Namun, di pemerintahan, lanjut dia, harus disesuaikan dengan aturan perundangan yang ada, apalagi banyak keputusan dan kebijakan yang harus berkoordinasi dengan kementerian atau instansi terkait.

"Sebagai pimpinan perusahaan, saya menjadi bos. Tapi sekarang, (sebagai Menteri Perdagangan) saya punya bos besar lagi (Presiden Jokowi)," katanya.

Rachmat berpesan kepada keluarga besarnya agar semakin hati-hati karena sebagai keluarga pejabat publik akan menjadi sorotan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com