Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Diperkirakan Bergerak Variatif dan Mencoba "Rebound"

Kompas.com - 29/10/2014, 08:35 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan bergerak variatif dengan potensi menguat terbatas pada perdagangan Rabu (29/10/2014). Sentimen positif dari eksternal diperkirakan mendorong beli investor dan pelaku pasar atas saham-saham unggulan di Bursa Efek Indonesia, meskipun tekanan atas wacana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi tidak hilang.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) melanjutkan kenaikan seiring kinerja perusahaan tercatat (emiten) yang positif. Penguatan terjadi atas Indeks Dow Jones Industrial Average sebesar 1,12 persen dan S&P 500 sebesar 1,19 persen.

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh rapat bank sentral AS yang akan dilangsungkan Kamis (30/10/2014). Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 1,21 persen dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang naik 0,67 persen.

Sementara itu, harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak variatif. Dari dalam negeri, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana merilis rapor para menteri yang tergabung dalam kabinet kerja.

Di sisi lain, pemerintah terus mengkaji rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pertumbuhan utang luar negeri Indonesia meningkat menjadi sebesar 11,2 persen (YoY) pada Agustus 2014, dari 10,2 persen (YoY) pada Juli juga menjadi pertimbangan investor dalam melakukan perdagangan hari ini.

Nilai utang luar negeri sekarang berporsi 33-34 persen dari PDB nasional. Berdasarkan komposisinya, utang swasta dan pemerintah masing-masing berporsi 54 persen dan 46 persen dari total utang luar negeri.

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengatakan IHSG masih diperdagangkan di atas MA 200 harian. Kemarin, IHSG bergerak melemah dan ditutup pada level 5.001, atau turun 0,46 persen pada perdagangan kemarin. Untuk perdagangan hari ini, IHSG berpotensi rebound dan mengalami penguatan. IHSG akan bergerak dalam kisaran level tertinggi terdekat di 5.103 dan level terendah terdekat di 4.919.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com