Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Pudjiastuti: Dulu Saya Dipanggil Susi Gila...

Kompas.com - 30/10/2014, 13:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku hanya ingin menjaga kekayaan kelautan Indonesia dan membuat para nelayan menjadi sejahtera.

Dalam diskusi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Susi mengenang masa-masa lalu ketika dia menjadi nelayan kecil, dan menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah.

"Dulu saya dipanggil Susi Gila. Saya kirim SMS ke 10 kementerian. Teriak-teriak. Result-nya apa? Masa bodoh. Sekarang, pemerintah sebut 'Kita perlu orang gila untuk gebrakan'. So I take my job," ujar Susi sambil tertawa, Kamis (30/10/2014).

Kini, setelah menjabat sebagai orang nomor satu di kementerian yang mengurusi bidang bahari, Susi mengaku semakin tak kurang kerjaan. Makin banyak saja yang ia urusi. Meski demikian, dia masih memberi kesempatan kepada para pengusaha dan nelayan dalam menyampaikan aspirasinya. "Silakan kalau mau komplain," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Susi menegaskan bahwa ia akan melakukan pembenahan, dimulai dari regulasi yang ada di sektor kelautan dan perikanan saat ini. Dengan nada sedih, dia bilang bahwa Indonesia adalah satu-satunya negara yang tidak punya regulasi. Akibatnya, banyak pihak asing datang dan menangkap ikan secara ilegal di wilayah perairan laut Indonesia.

Susi pun mengaku ikhlas melakukan semua pekerjaan yang dihadapinya. Bahkan, dia tidak mempermasalahkan ketika gajinya kini jauh berbeda dibanding sebagai CEO maskapai Susi Air.

"Gajinya (Menteri KKP) cuma satu persen dari gaji saya di Susi Air. Saya lillahi ta'alla, ikhlas meluangkan waktu saya, energi saya untuk negara," ucap Susi.

Baca juga: Susi Pudjiastuti: Jangan Ganggu Lagi, Saya Mau Kerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com