Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi: Indonesia Satu-satunya Negara yang Tak Punya Regulasi Kelautan

Kompas.com - 30/10/2014, 14:29 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bagi seorang Susi Pudjiastuti, kekayaan laut Indonesia terlalu besar untuk tidak dimanfaatkan oleh bangsa sendiri, dan malah justru dimanfaatkan oleh pihak asing. Pengusaha lobster yang kini menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan itu menilai, regulasi yang ada di Indonesia tidak mendukung penjagaan kekayaan laut dari pihak asing.

"Kalau kita bicara natural fishing, di seluruh dunia, kita paling top karena cuma kita satu-satunya negara yang tidak punya regulasi, restriksi," kata Susi di Kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Jakarta, Kamis (30/10/2014).

Susi mencontohkan, Oman dan Australia adalah dua negara yang mengeluarkan kebijakan restriksi sehingga kapal-kapal pihak asing tidak bebas berkeliaran di wilayah perairan mereka. Australia bahkan telah menutup 70 persen laut mereka dari sentuhan pihak asing.

"Semua negara ada aturannya, Indonesia tidak. Memang ada zonasi, tetapi soal berapa luas dan kapan, ada beberapa aturan yang belum kuat," kata Susi.

Akibat regulasi yang lemah, Susi khawatir, akan lebih banyak negara lain yang menjarah kekayaan laut Indonesia. "Lobster dalam satu kali panen itu bisa 8.000 ton-14.000 ton. Kalau itu kosong dari wilayah lain, semua larinya sekarang ke Indonesia," urai Susi.

Susi mencontohkan regulasi di Australia. Untuk mendapat konsesi menangkap lobster di perairan Australia, perusahaan atau seseorang harus menyetor 1 juta dollar AS.

Dari kenyataan tersebut, di samping membenahi regulasi yang ada, Susi mengatakan bahwa ia juga akan mendorong nelayan dalam negeri untuk lebih berorientasi komersial. "Saya hanya berpikir simple, mendorong mereka (nelayan) kembali ke laut," tandas Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com