Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Bersubsidi Naik, Impor Migas Turun 3 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 30/10/2014, 17:42 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah melakukan realokasi subsidi bahan bakar minyak (BBM) akan mengurangi konsumsi premium dan solar. Berkurangnya permintaan tersebut akan berimbas pada kurangnya jumlah impor yang dibutuhkan.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, impor BBM bisa ditekan hingga 3 miliar dollar AS setiap tahun, terutama jika pemerintah Jokowi berani menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Rp 3.000 per liter.

"Yang pasti kalau BBM naik setiap Rp 1.000 bisa menurunkan impor migas sebesar 1 miliar dollar AS selama satu tahun," ujar Perry.

Dia memastikan bahwa menaikkan harga BBM bersubsidi akan mengurangi konsumsi premium dan solar. Hanya saja, konsumsi tiap orang akan berbeda.

Namun demikian, Perry menyatakan bahwa realokasi subsidi tidak hanya mengurangi alokasi dana untuk impor BBM. Realokasi subsidi juga akan berefek pada perbaikan defisit transaksi berjalan.

"Tahun lalu 3,3 persen dari PDB, tahun ini 3,1 persen dan tahun depan 2,9 persen. Kalau ada kenaikan harga BBM, tentu akan lebih baik dari itu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com