Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sofjan Wanandi: BBM Naik Lebih Cepat Lebih Baik

Kompas.com - 30/10/2014, 22:12 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi meminta pemerintah segera memberi kepastian mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Menurut Sofjan, jika pemerintah benar berniat untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, maka lebih baik kebijakan itu segera ditetapkan.

"Karena kita sudah lama menunggu, bahkan sebagian teman kita sudah naikkan barang-barang. Jadi kita perlu kepastian itu karena kalau tidak ada kepastian, kita susah. Maka itu kita minta makin cepat makin baik," kata Sofjan di Istana Wakil Presiden Jakarta, Kamis (20/10/2014).

Ia mengaku telah menyampaikan desakan para pengusaha ini kepada Wakil Presaiden Jusuf Kalla. Menurut Sofjan, ketidakpastian mengenai waktu naiknya harga BBM menimbulkan berbagai spekulasi.

Sofjan juga menyampaikan, Apindo menginginkan pemerintah segera menaikkan harga BBM agar bisa secepatnya membangun infrastruktur yang menunjang iklim usaha. Alokasi dana Rp 1 triliun per hari untuk subsidi BBM, menurut dia, bisa dialihkan untuk pembangunan infrastruktur.

"Agar rakyat kecil kerja, jalan, pelabuhan, dan lain-lain. Itu juga membuat kita betul-betul kena semua karena high cost kita karena logistik cost-nya karena ketidakpastian itu," sambung dia.  Menurut Sofjan, kenaikan BBM hingga Rp 2.000 hingga Rp 3.000 masih bisa ditoleransi.

Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya menegaskan bahwa kenaikan harga bahan bakar (BBM) bersubsidi merupakan upaya untuk memindahkan subsidi dari penggunaan yang konsumtif ke arah yang lebih produktif.

Menurut dia, kenaikan harga BBM bersubsidi pada dasarnya bertujuan meningkatkan pembangunan Indonesia. Mengenai kapan pastinya pemerintah akan menaikan harga BBM bersubsidi, pria yang biasa disapa JK ini enggan mengungkapkannya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik sebelum 1 Januari 2015. Mengenai besaran kenaikannya, Bambang belum dapat menyampaikan hal tersebut. Ia mengatakan, pemerintah fokus pada program perlindungan sosial, yakni Kartu Indonesia Sehat, Indonesia Pintar, dan Keluarga Sejahtera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com