"Bukan urusanku, (kisruh) DPR. Selama enggak dipanggil, yah," kata Susi seusai menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jumat (31/10/2014).
Bila pada waktunya nanti harus dipanggil DPR, Susi mengaku akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Presiden Joko Widodo. "Ya, tanya Pak Presiden. Kan atasanku. Semuanya saya konsultasi dengan Presiden," ujar Susi.
Menurut Susi, saat ini dia tidak terlalu memusingkan kondisi yang terjadi di DPR lantaran sedang fokus membenahi peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang sudah ada selama ini.
Susi mencontohkan, peraturan pemerintah tentang bongkar muat kapal di tengah laut dan aturan soal perubahan tarif izin tangkap adalah beberapa yang akan dia ubah.
"Saya mau ubah peraturan menteri dulu, banyak-banyak. Tadi bapak (Presiden) bilang, semua boleh diubah demi lebih baik," kata Susi.
Seperti diberitakan, DPR saat ini masih belum juga bekerja secara efektif karena masih ada tarik ulur kekuatan dari dua kubu yakni Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih.
KIH pun akhirnya membentuk pimpinan DPR dan pimpinan komisi tandingan karena merasa tidak terakomodir dalam proses pemilihan pimpinan alat kelengkapan dewan. Kedua kubu saling tak mengakui kepemimpinan alat kelengkapan yang dibentuknya.
Alhasil, meski sudah dilantik satu bulan lalu, DPR masih sibuk mengatasi konflik internalnya. Fungsi DPR dalam bidang legislasi, anggaran, dan pengawasan pun belum kunjung jalan sampai sekarang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.