Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lomba Lari" Para Menteri Ekonomi

Kompas.com - 02/11/2014, 08:35 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Kabinet Kerja dengan jargon “kerja, kerja, kerja..” nampaknya menjadi semacam kontrak sosial, pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Jutaan mata mengawasi setiap langkah dari ke-34 menteri, sejak diambil sumpahnya, Senin (27/10/2013) lalu. Tak terkecuali para menteri di bidang perekonomian. Sebut saja beberapa nama seperti Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, yang terlihat langsung tancap gas begitu bendera start, diangkat.

”Si Supercepat” Rini Soemarno

TRIBUN NEWS / DANY PERMANA Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M Soemarno diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10/2014). TRIBUN NEWS / DANY PERMANA

“Si Supercepat” Rini Soemarno, pada hari pertama kerja langsung menggarap satu per satu pekerjaan rumah Kementerian BUMN. Pilihan pertamanya, mengisi kekosongan sejumlah perusahaan pelat merah. Maklum, ada lima perusahaan BUMN yang ditinggal direktur utamanya.

Kelima BUMN tersebut adalah PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), PT Pindad (Persero), PT KAI (Persero), serta PT Telkom Indonesia (Persero). Tiga perusahaan BUMN yang disebut belakangan ditinggal CEO-nya yang didaulat menjadi menteri, yakni Sudirman Said, Ignasius Jonan, serta Arief Yahya.

“Nah, inilah tadi salah satu yang saya diingatkan terutama para menteri yang tadinya Dirut/CEO BUMN, bahwa saya harus segera mendapatkan penggantinya,” ucap Rini, Senin (27/10/2014) usai pelantikan.

Rini pada hari itu juga mengatakan akan mempelajari profil direksi PT KAI (Persero) yang bakal ditunjuk menggantikan Ignasius Jonan. (baca: “Si Supercepat” Mulai Pelajari Profil Calon Pengganti Jonan). Dua hari berselang, Rabu (29/10/2014), ditunjuklah Direktur Pengelolaan Aset Non Produktif KAI, Edi Sukmoro sebagai Dirut KAI.

Penunjukkan Edi telah melalui proses seleksi, serta telah meminta saran dari Ignasius Jonan selaku Menteri Perhubungan dan mantan Dirut KAI.

Jonan yang bikin keringetan

TRIBUN NEWS / DANY PERMANA Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10/2014). TRIBUN NEWS / DANY PERMANA

Di Jl.Merdeka Barat, Ignasius Jonan sukses membuat para pejabat Kementerian Perhubungan, berkeringat, Senin (27/10/2014). Usai dilantik, Jonan langung meninjau kantor barunya. “Blusukan” ke ruangan tiap direktorat, dengan menggunakan lift barang sampai tangga darurat.

Di hari yang sama, Jonan menggelar rapat tertutup selama lebih kurang dua jam. Jonan nampak meninggalkan Gedung Karsa pukul 19.23 wib. Namun kepada wartawan, mantan Dirut KAI itu mengaku hanya perkenalan saja.

Pada Rabu (29/10/2014) sore, Jonan kembali melakukan inspeksi mendadak selama lebih kurang 2,5 jam. Meski nampaknya baru sekadar rapat dan inspeksi, namun Jonan sudah merencanakan strategi. Salah satunya, Jonan berencana memberlakukan piket Sabtu dan Minggu bagi pegawai di Kementerian Perhubungan.

Jonan juga mengatakan akan mempelajari dulu PR-PR yang belum selesai, seperti pencaplokan Bandara Halim Perdanakusuma oleh Lion Group. Namun, Jonan mengisyaratkan proyek KA cepat Jakarta-Bandung dihentikan, sebab tak berkeadilan. Selain itu, Jonan berjanji akan “blusukan” ke mercusuar-mercusuar terpencil.

Menteri Nyentrik Susi Pudjiastuti

Jika Jonan ingin ada piket Sabtu dan Minggu, Susi Pudjiastuti ingin jam kerja di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berubah, menjadi dari jam 07.00 sampai 15.00. Membabat pelaku illegal fishing menjadi agenda utama Susi, di samping membuat nelayan tidak bergantung lagi pada subsidi dalam lima tahun mendatang.

SABRINA ASRIL/KOMPAS.com Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti

Gebrakan awalnya, membuat data-data kelautan dan perikanan bisa diakses semua orang, Jumat (31/10/2014). Susi ingin, semua orang di Indonesia menjadi partisipan aktif dalam menjaga kekayaan laut Indonesia. Selain itu, Susi berniat mengkaji ulang regulasi yang dinilainya masih “belum pada tempatnya”.

Niat Susi untuk “jualan” tak serta-merta dilakukan serampangan. Ada aturan “preman” yang akan ia terapkan. “Program KKP hanya akan saya salurkan kalau Pemda sudah buat Perda pelarangan jual-beli kepiting yang bertelur, ikan yang bertelur, udang yang bertelur, pelarangan penebangan hutan bakau, pelarangan penggunaan bahan kimia di tambak. Kalau itu dibuat, programnya saya lepas,” ucap Susi, Kamis (30/10/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com