Pada Selasa (4/11/2014), Presiden IDB Ahmad Mohamed Ali menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membicarakan rencana kerjasama kedua belah pihak. IDB juga menyampaikan rencananya untuk segera membuka kantor cabang di Jakarta.
"Kami mau buka kantor baru di Jakarta untuk tingkatkan kerjasama di berbagai bidang, contohnya power plant yang dibutuhkan Indonesia, bantuan pembiayaan untuk proyek-proyek besar indonesia," kata Mohamed di Kantor Wakil Presiden Jakarta, seusai pertemuan dengan Kalla.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyampaikan, Indonesia membutuhkan investasi sekitar Rp 400 triliun untuk proyek pembangkit listrik. IDB menyatakan siap dilibatkan untuk itu. "Mungkin enggak sendirian tapi gabung sama beberapa kelompok," ucap Bambang.
Selain terkait investasi, menurut Bambang, IDB selama ini telah bekerjasama dengan indonesia dalam pemberian pinjaman (loan) untuk proyek-proyek tertentu, pemilikan di perusahaan multifinance, dan membantu pembangunan manufaktur.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Nur Pamudji mengatakan proyek pembangunan listrik 35.000 megawatt mulai dikerjakan tahun depan. Menurut Pamudji, proyek tersebut akan digarap Pemerintah bersama dengan pihak swasta.
"Kira-kira 20.000 megawatt swasta , 15.000 megawatt PLN, Itu kira-kira tapi bisa berubah," kata dia. Pamudji mengatakan, pembangunan pembangkit listrik sebesar itu membutuhkan dana yang besar. Menurutnya, untuk 1 megawatt saja membutuhkan dana sekitar 1,5 juta dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.