Walaupun tingkat pengangguran AS terpangkas ke 5,8 persen, namun non farm payrolls (NFP) yang turun drastis pada Jumat (7/11/2014) malam berhasil memicu pelemahan indeks dollar AS yang cukup tajam setelah sebelumnya sempat menyentuh titik tertinggi di tahun ini.
Situasi itu beriringan dengan sentimen positif dari naiknya surplus neraca perdagangan China. Kondisi itu menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia berpeluang mengembalikan tren pelemahan dollar AS di pasar Asia hari ini. Pagi ini ditunggu data inflasi China yang diperkirakan tetap di 1,6 persen secara tahunan.
Dollar menguat hampir terhadap seluruh mata uang di Asia hingga Jumat sore lalu setelah di Kamis (6/11/2014) malam mayoritas data AS diumumkan membaik. Harapan bahwa ECB akan kembali menggelontorkan likuiditas tidak mampu mendorong optimisme di Asia. Rupiah pun melemah bersama dengan pelemahan IHSG serta SUN.
"Hari ini pelemahan dollar AS diperkirakan mempu mendorong penguatan rupiah. Meredanya kisruh politik di DPR serta naiknya posisi cadangan devisa juga dapat menambah optimisme di pasar domestik," tulis riset Samuel Sekuritas Indonesi, pagi ini.
Pada awal perdagangan di pasar spot pagi ini, rupiah bergerak menguat.Seperti dikutip dari data Bloomberg, mata uang Garuda ini hingga sekitar pukul 08.24 WIB, menguat ke posisi Rp 12.133 per dollar AS atau naik 0,38 persen dibanding penutupan Jumat lalu pada 12.179.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.