Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melonjak 708 Persen, Taspen Raup Laba Rp 2,5 Trilun

Kompas.com - 10/11/2014, 10:22 WIB
Estu Suryowati

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com – Kinerja PT Taspen (Persero) pada kuartal III-2014 lumayan cemerlang. Laba Taspen melonjak hingga 708,84 persen, menjadi sebesar Rp 2,52 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya yang rugi sebesar Rp 410 miliar.

Direktur Utama Taspen, Iqbal Latanro menjelaskan pertumbuhan laba perseroan didorong kebijakan pemerintah yang menunda usia pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari 56 tahun menjadi 58 tahun. Selain itu, juga didorong oleh perubahan asumsi perseroan, serta hasil investasi.

Iqbal lebih lanjut menuturkan, kebijakan penundaan usia pensiun membuat beban LMPMD dan beban klim menurun, masing-masing 14,80 persen, dan 19,37 persen. TASPEN mencatat, beban LMPMD per 30 September 2014 sebesar Rp 5,42 triliun, sedangkan beban klim pada periode sama, sebesar Rp 3,41 triliun.

“Ada 70.000 PNS yang pensiunannya mundur, pada tahun ini. Untuk tahun depan, yang pensiun ada sekitar 150.000 PNS,” papar Iqbal dalam Media Ghatering di Bogor, akhir pekan lalu.

Di sisi lain, hasil investasi per 30 September 2014 mencapai Rp 8,35 triliun, atau meningkat sebesar 35,05 persen dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 6,19 triliun. Hasil investasi terbesar ada pada obligasi sebesar Rp 5,92 triliun dan deposito sebesar Rp 1,79 triliun.

“Aset Taspen tumbuh 18,51 persen, ini jauh lebih tinggi dari inflasi. Per 30 September 2014 aset Taspen sebesar Rp 154,60 triliun, atau naik Rp 24,14 triliun dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 130,46 triliun,” lanjut Iqbal.

Komposisi aset terbesar merupakan aset investasi yang mencapai Rp 119,91 triliun atau 77,56 persen dari total aset. Aset investasi pada periode ini tumbuh sebesar 22,70 persen dibanding per 30 September 2013. Iqbal menjelaskan, komposisi aset investasi terbesar terdapat pada portofolio obligasi, sukuk dan KIK EBA sebesar Rp 80,76 triliun dan portofolio deposito sebesar Rp 34,58 triliun.

“Dana program pensiun PNS per 30 September 2014 sebesar Rp 73,49 triliun atau tumbuh sebesar 23,28 persen dibanding per 30 September 2013 yang sebesar Rp 59,61 triliun,” imbuh dia.

Adapun premi dan iuran tumbuh 5,72 persen dari Rp 9,83 triliun per 30 September 2013 menjadi Rp 10,39 triliun per 30 September tahun ini. Liabilitas kepada peserta juga meningkat 15,96 persen, menjadi Rp 139,52 triliun.

Sementara ekuitas hingga 30 September 2014 mencapai Rp 13,08 triliun, atau mengalami peningkatan 53,57 persen dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 8,52 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com