Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Gaikindo Prediksi Penjualan Turun Hingga 15 persen

Kompas.com - 12/11/2014, 14:58 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bisa mempengaruhi penjualan kendaraan bermotor. Menurut Ketua Gaikindo Sudirman M Rusdi, penjualan kendaraan bermotor bisa turun sekitar 10 hingga 15 persen jika harga BBM bersubsidi naik.

Meski akui akan ada penurunan, menurut Sudirman, angka penurunan 10 hingga 15 persen itu tergolong kecil.

"Pengaruhnya tidak seberapa besar mungkin sekitar 10-15 persen," kata Sudirman di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (12/11/2014) seusai bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla.

Selain itu, dia memerkirakan pengaruh kenaikan BBM terhadap penjualan kendaraan bermotor tidak akan berlangsung lama.

"Mungkin waktunya dua bulan. Bagi kami itu dianggap normal," sambung Sudirman.

Kendati demikian, Gaikindo menyatakan dukungannya atas rencana pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi. Gaikindo, kata Sudirman, sangat menunggu pemerintah menetapkan kebijakan tersebut.

Dalam pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla hari ini, Gaikindo juga melaporkan pertumbuhan industri kendaraan bermotor. Menurut Sudirman, kapasitas produksi kendaraan bermotor di Indonesia tahun ini mendekati 2 juta unit.

"Produksi tahun ini kami perkirakan mencapai 1,2 juta unit, begitu pula penjualan 1,2 juta unit. Dibandingkan tahun lalu, relatif hampir sama," kata dia.

Di samping itu, Gaikindo melaporkan kepada Wapres tingkat kandungan dalam negeri atau TKDN. Untuk TKND kendaraan jenis MPV, kata Sudirman, sudah mencapai 85 persen. Begitu pula dengan kendaraan bermotor ramah lingkungan dan harga terjangkau (KBH2) atau LCGC yang tingkat kandungan lokalnya mencapai 87 persen.

"Selanjutnya kami ucapkan terimakasih atas dukungan pemerintah selama ini, dengan industri yang semakin maju, juga terjadi transfer teknologi. Industri saat ini sudah mulai masuk lebih dalam lagi, pendalaman industrinya, pembuatan komponen-komponen yang tercermin dari tingkat kandungan dalam negeri. Beberapa perusahaan juga sudah masuk ke rancang bangun," papar Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com