Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SKK Migas Gelar Raker dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama

Kompas.com - 13/11/2014, 09:42 WIB
Estu Suryowati

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggelar Rapat Kerja Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 2014 bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), mulai 13 November hingga 15 November 2014.

Ketua Pelaksana Raker TIK 2014, Mohamad Baidowi menuturkan, raker kali ini mengambil tema 'Penyelarasan Kebutuhan Bisnis Melalui Pengembangan Fasilitas Nasional Demi Terwujudnya Pusat Unggulan TIK di Hulu Migas'. Bekerjasama dengan tiga KKKS, Medco, Pertamina PHE WMO, serta INPEX, raker yang dihadiri Plt Kepala SKK Migas Johannes Widjonarko ini dibagi menjadi tiga Pokja, yakni business lining, national capacity building, serta ICT Excellence Center.

"Dalam rangkaian kegiatan raker ini kami juga mengadakan bakti sosial di Bangkalan," ujar Baidowi.

Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis SKK Migas, M I Dzikrullah mengatakan, raker ini terselenggara untuk memenuhi tuntutan keterbukaan informasi. Dalam perhelatan ini, akan dibahas soal sistem operasi terpadu (SOT).

Saat ini, SKK Migas bersama KKKS telah menyelesaikan data produksi gas sebesar 80 persen, dan data produksi minyak dan kondensat sebesar 81 persen.

"SOT ini akan menjadi acuan Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM, BPK, dan KPK. Oleh karena itu, selesainya program ini pada Desember sangat kita harapkan, karena kita tahu revenue migas menjadi penunjang APBN 2015," kata Emir.

Lebih lanjut Emir menjelaskan, pelaksanaan raker ini bertujuan untuk menciptakan keselarasan bisnis TIK di industri migas. Setelah ada keselarasan, maka SKK Migas bisa melakukan pemetaan dan menganalisa kesenjangan. Hasilnya, akan digunakan untuk mengembangkan layanan operasional bisnis migas.

Pada hari pertama, akan dibahas soal kebutuhan bisnis dari fungsi-fungsi lain seperti perencanaan, eksplorasi, eksploitasi, dan keuangan. Sementara itu pada hari kedua, akan dibahas mengenai implementasi TIK.

Sejumlah pembicara yang diagendakan hadir pada hari kedua antara lain Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, serta Dr. Budi Rahardja dari Institut Teknologi Bandung (ITB). "Ibu Risma akan berbagi bagaimana mengembangkan e-gorvernment di Surabaya," ucap Emir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com