Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Menteri Keuangan soal Alokasi Pengalihan Subsidi BBM

Kompas.com - 18/11/2014, 20:40 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brojonegoro buka-bukaan soal rencana pengalokasian dana dari penghematan subsidi bahan bakar minyak setelah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi pada Senin (17/11/2014). Ini gambaran rencananya.

"Untuk infrastruktur (anggarannya). Tahun depan target Rp 16 triliun hanya untuk irigasi," kata Bambang, saat berbincang bersama wartawan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (18/11/2014). Sebelumnya, Bambang menyebutkan kenaikan harga BBM bersubsidi ini menghemat subsidi sekitar Rp 100 triliun.

"Irigasi di kita banyak sampai sekunder, tersier, tapi 40 persen rusak. In general, infrastruktur akan jadi perhatian besar," ujar Bambang. Anggaran dari pengurangan subsidi BBM juga akan disalurkan bagi bantuan pupuk dan benih kepada para petani.

Sementara itu, di sektor kelautan, dana itu rencananya akan dialokasikan dalam bentuk bantuan mesin kapal ikan. Di luar kedua sektor unggulan Pemerintahan Jokowi, menurut Bambang sisa dana itu juga akan menyasar ke berbagai sektor lain seperti sektor ketahanan energi, semacam eksensifikasi untuk jaringan gas rumah maupun transportasi.

"Menteri ESDM setuju untuk konversi, dan yang paling masuk akal itu (beralih ke) gas. Kalau gas harga hanya Rp 3.100. Murah. Tapi enggak ada yang mau sediain karena (harga jual) murah," tutur Bambang. "Harga itu perkiraan awal Rp 4.500. Bayangkan kalau itu bersaing dengan Solar yang Rp 5.500 (per liter), dengan selisih itu enggak akan berhasil diversifikasi," kata dia.

Bambang juga menyampaikan, sektor transportasi publik bakal mendapatkan tambahan anggaran pula. "Public transportation juga didorong," ujar dia. Sektor lain, imbuh dia, tak luput pula mendapat manfaat dari pengalihan subsidi berupa kenaikan harga BBM ini.

"(Akan juga) diperbaiki sisi suplai kayak RS, alat kesehatan, dokter. Di sisi lain juga, kan ada iuran, bisa iuran dinaikkan atau penerimanya diperluas," kata Bambang.

Terkait dana pembangunan desa, Bambang menyebutkan nominal Rp 9 triliun yang dialokasikan pada tahun ini masihlah kecil. Dia berjanji menambah alokasi anggaran tersebut.

Meskipun sudah menyebutkan deretan rencana penyaluran dana dari penghematan subsidi BBM ini, Bambang mengatakan rincian dana alokasi per sektor belum dapat dipastikan. Dia berkilah, rinciannya baru bisa dipastikan setelah penetapan APBN Perubahan 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com