Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Rate Naik, BTN Belum Berencana Naikkan Bunga KPR

Kompas.com - 19/11/2014, 13:04 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
-  Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono mengatakan, kenaikan BI Rate tidak langsung menyebabkan kenaikan suku bunga bunga kredit pemilikan rumah (KPR) BTN. Pihaknya akan melihat dulu kondisi pasar, baru menentukan respon yang tepat untuk menyingkapi kenaikan tersebut. 

"Selama ini suku bunga KPR selalu kami sesuaikan dengan kajian-kajian yang ada di dalam suku bunga dana. Jadi lihat dulu kondisi market. (Kajian akan membutuhkan) sebulan atau dua bulan. Tidak otomatis langsung KPR akan naik," ujar Direktur Utama Maryono ketika ditemui sesuai pembukaan rapat kerja nasional (rakernas) Realestat Indonesia (REI), Rabu (19/11/2014).

Kenaikan suku bunga KPR BTN, tutur Maryono, akan bergantung pada penyerapan dana pembiayaan (cost of fund) BTN. Kalau masih tetap, BTN tidak akan menaikkan suku bunga KPR.

Lagipula, Maryono menimbang bahwa KPR berbeda dari kredit lain. Jika kredit lain akan menyesuaikan dengan cepat, KPR cenderung membutuhkan lebih banyak waktu.

"KPR ini jangka panjang, beda dengan suku bunga kredit-kredit yang lain bisa cepat menyesuaikan. BI Rate ini kalau misalkan tiap bulan atau tiga bulan diturunkan lagi akan bisa mengubah suku bunga dari KPR. Tidak otomatis kalau BI Rate naik KPR juga naik," katanya.

Sebagai catatan, per November 2014 BTN menguasai total pasar KPR sebesar 24 persen. Untuk KPR Subsidi, BTN malah menguasai mayoritas pangsa pasar hingga lebih dari 95 persen. Kecilnya kemungkinan kenaikan suku bunga KPR juga sampat dinyatakan oleh Bank Indonesia.

Sebagai pihak yang mengeluarkan kebijakan moneter kenaikan BI Rate, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah mengungkapkan optimismenya bahwa suku bunga KPR tidak akan naik. Pernyataan ini dia sampaikan pasca pengumuman BI Rate di Kantor BI Jakarta, Selasa (18/11/2014).

Kemarin, Bank Indonesia akhirnya menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin, menjadi 7,75 persen, setelah selama setahun bertahan di posisi 7,50 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com