Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Bersubsidi Naik, Upah Petani di Bandung Ikut Dinaikkan

Kompas.com - 19/11/2014, 14:30 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Petani di Pangalengan Kabupaten Bandung akan melakukan standardisasi upah pasca-kenaikan harga BBM. Jumlah kenaikan upah masih dihitung berdasarkan berbagai aspek. Namun jika melihat pengalaman kenaikan BBM sebelumnya, upah petani naik sekitar 20 persen.

“Dulu, saat BBM bersubsidi naik dari Rp4.500 ke Rp6.500, upah petani naik sekitar 20 persen. Untuk yang sekarang saya hitung-hitungannya belum selesai,” ujar Manager Logistik dan Distribusi Kelompok Tani Kapalindo (Katata Pal Indonesia), Desa Margamekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Andri Rakhmansyah, Rabu (19/11/2014).

Andri mengungkapkan, petani akan mengalami imbas dari kenaikan BBM bersubsidi, terutama akibat kenaikan harga bahan pokok, transportasi, hingga kebutuhan lainnya. Mengenai produk pertanian Pengalengan, Andri mengaku akan ikut naik. Namun hingga dua pekan ke depan, pihaknya menunda kenaikan karena terikat kontrak. Besaran kenaikannya pun belum bisa dipastikan.

"Kami belum menaikkan harga. Besok kami akan memantau dulu ke pasar dan berbincang ke bagian distribusi," terang Andri.

Setelah memantau pasar dan distribusi, pihaknya baru bisa menghitung besaran kenaikan sayuran. Namun, itu pun tidak bisa langsung, mengingat kelompok taninya masih terikat kontrak dengan sejumlah pasar modern.

Andri menjelaskan, kenaikan BBM bersubsidi tentunya berpengaruh pada biaya operasional pertanian. Sebab, hampir semua proses pengairan hingga pestisida menggunakan aplikasi teknologi berupa mesin yang membutuhkan BBM. Belum lagi dalam hal distribusi, sangat terpengaruh oleh BBM.

"Misalnya, untuk penyiraman 4 hektare lahan dibutuhkan 10 liter BBM. Belum aplikasi teknologi lainnya," imbuhnya.

Saat ini Kapalindo menjual sejumlah sayuran ke pasar modern dan pasar tradisional di sekitar Bandung. Di antaranya tomat sebanyak 5-6 ton per minggu, dan tomat 2 ton per bulan dengan harga lebih tinggi dari pasaran. “Harganya dari Rp9.000-Rp5.500, tergantung kualitas produk,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com