Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2014, 22:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Petral, anak perusahaan Pertamina yang berbasis di Singapura, belakangan mencuat setiap kali ada isu minyak dan gas. Ada kesan, perusahaan ini tak tersentuh meski banyak kalangan menyebutnya berada di pusaran mafia migas, terutama terkait pemenuhan pasokan bahan bakar minyak lewat jalur impor.

"Ini agak unik ya. (Dibilang) untouchable, padahal sahamnya milik pemerintah," aku Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri, dalam dialog di Kompas TV yang berlanjut dengan perbincangan bersama Kompas.com, Selasa (18/11/2014) malam.

Faisal tak menampik, polemik Petral ini merupakan salah satu contoh paling kasatmata dari analogi yang dia pakai, bahwa tata kelola migas Indonesia ini ibarat akuarium yang butek. "Ini perusahaan biasa, yang bisa dilacak siapa pemain dan bagaimana prosesnya, (tapi) kenapa impor dari Kazakhstan harus mampir Thailand (misalnya)," papar dia.

Dengan tugasnya di tim ini—dikenal juga sebagai Tim Anti-Mafia Migas—Faisal menyatakan Petral tak akan terlewatkan sebagai simpul persoalan yang akan diurai dan dipetakan. Namun, dia menegaskan, penindakan tidak termasuk dalam tugas dan kewenangan tim yang dia pimpin tersebut. (Baca: Faisal Basri: Sektor Minyak dan Gas Ibarat Akuarium Butek).

Meski tugas dan kewenangan yang dimiliki timnya tak sampai ke penindakan, Faisal mengaku optimistis pemberantasan mafia di sektor minyak dan gas akan berjalan sesuai jalur yang seharusnya.

Faisal mengatakan, tak tertutup kemungkinan opsi rekomendasi yang akan menjadi hasil kerja timnya adalah usulan penerbitan keputusan presiden tentang pembentukan semacam tim pelaksana eksekusi penindakan mafia migas. "(Bersama) rekomendasi yang kami harapkan bisa dilaksanakan," ujar dia.

baca juga: Menteri ESDM: Banyak Orang yang Salah Paham tentang Petral

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com