Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Be Smarter Community", Menjadikan UKM Indonesia Lebih Pintar

Kompas.com - 20/11/2014, 10:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jepang menjadi negara maju bukan karena didukung oleh perusahaan raksasa internasional saja, namun karena disokong oleh usaha kecil menengah (UKM) yang smart dan sehat. Demikian CEO PT Indonesia Research Institute Japan (Indonesia Soken),  Albertus Prasetyo Heru Nugroho.

Menurut dia,  jumlah UKM di Jepang saat ini merupakan 99 persen dari total perusahaan yang ada di negara Matahari Terbit itu. ”Jadi jangan dibayangkan bahwa Jepang itu sophisticated semua. Tukang-tukang dan perajin-perajin dengan jiwa craftmanshipnya sangat dihormati di Jepang. Tahukah Anda bahwa Iphone Anda digosok manual oleh tenaga-tenaga
perajin Jepang?” tutur Prasetyo.

Sebagai upaya pemberdayaan UKM Indonesia, sebut Prasetyo,  Indonesia Soken bersama Mitsubishi Electric, telah meluncurkan "Be Smarter Community", yakni laman facebook untuk wadah komunitas smart dan kreatif bagi anak bangsa untuk berkontribusi sesuai dengan bidang yang digeluti masing-masing.  Komunitas ini juga menggandeng pelaku UKM kreatif sebagai pembina, seperti owner restaurant steak Holycow, designer batik dan kain nusantara Mahija, interior design Maison, dan Kampus STIAMI.

Be Smarter Community, lanjut dia,  akan menyelenggarakan workshop-workshop pemberdayaan UKM dan melakukan matching dengan UKM dan investor Jepang. ”Kami akan melakukan pembinaan dan mencarikan partner dari Jepang baik berupa investasi maupun kerjasama teknologi,” ujarnya.

Jika dilihat di laman facebooknya, sebutnya, bisa ditemukan artikel-artikel yang menggugah dan
menggelitik jiwa entrepreneurship. "Tidak ada yang sempurna dari awal bahkan Jepang pun juga demikian. Karena dirancang supaya investor Jepang dan UKM Jepang nanti bisa juga bersama-sama menggandeng UKM Indonesia, maka dalam laman facebooknya tidak melulu diunduh artikel tentang Jepang namun juga permasalahan-permasalahan yang ada di
Indonesia seperti rokok,kemacetan dan lain-lain," jelasnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com